Rabu, 09 Maret 2011 Hidayatullah.com--Seorang mantan eksekutif di radio publik AS, National Public Radio (NPR), tertangkap kamera menyerang kelompok Tea Party dengan menyebutnya sebagai kelompok yang sangat rasis dan telah membajak Partai Republik. Keterangan foto: Gaya khas Tea Party saat berdemonstrasi mengkritik Obama.
Sebagaimana dilansir USA Today pada hari Selasa dan dikutip PressTV (9/3), berbicara di hadapan perwakilan kelompok pembela Muslim fiktif guna mendulang sumbangan sebesar $5 juta untuk NPR, Ron Schiller mengatakan bahwa GOP (Partai Republik) telah dibajak oleh kelompok bernama Tea Party, yang para anggotanya sangat xenofobia.
"Tea Party terlibat dalam kehidupan pribadi orang secara fanatik dan merupakan penganut Kristen fundamental -- saya bahkan tidak menyebut yang seperti itu adalah Kristen. (Tea Party) ini seperti gerakan evangelis yang aneh," kata Schiller, mantan penggalang dana bagi NPR.
"Orang-orang Tea Party bukan hanya islamofobia, tapi benar-benar xenofobia. Maksud saya, pada dasarnya mereka memang demikian. Mereka percaya dengan hal semacam (gaya) orang kulit putih Amerika tengah yang menenteng-nenteng senjata. Maksud saya, sangat mengerikan. Mereka benar-benar sangat rasis, orang-orang rasis," tambah Schiller, sebagaimana yang terekam dalam video.
Video yang dimunculkan ke publik hari Selasa kemarin itu direkam secara diam-diam oleh James O'Keefe. Tahun 2009 O'Keefe dan rekannya mengguncang Amerika dengan membongkar skandal yang terjadi di ACORN ( Association of Community Organizations for Reform Now), organisasi bantuan untuk orang-orang berpenghasilan menengah ke bawah, lewat kamera tersembunyi.
Pernyataan Ron Schiller membuat marah kelompok konservatif yang mati-matian berupaya meyakinkan pemerintah federal untuk memotong anggaran NPR.
Catatan resmi menunjukkan, sekitar sepuluh persen anggaran NPR didapat dari pemerintah, kebanyakan dari stasiun-stasiun radio yang menjadi anggotanya.
Schiller yang keluar dari NPR pekan lalu dalam video itu juga mengatakan, "Kita akan menjadi lebih baik dalam jangka waktu panjang tanpa dana dari pemerintah."
Wakil presiden NPR untuk pemasaran dan humas Dana Davis Rehm, mengecam pernyataan Schiller dan mengatakan bahwa NPR tidak memiliki sikap yang sejalan dengan Schiller.
Tea Party adalah kelompok yang didirikan oleh kaum konservatif Amerika. Kebanyakan dari mereka merupakan pendukung Partai Republik yang dikenal erat dengan komunitas Yahudi Amerika. Kelompok ini kerap mengkritisi kebijakan Presiden Barrack Obama. Salah satu tokoh yang dikenal adalah Sarah Palin, kandidat wakil presiden yang bertarung lawan pasangan Obama dalam pemilu presiden. *