Hidayatullah.com--Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad menyerukan kepada Arab Saudi agar menarik pasukannya dari Bahrain. Ia menuduh negara-negara teluk yang tergabung dalam Gulf Cooperation Council (GCC) tunduk pada tekanan Amerika Serikat.
Sebelumnya GCC menuduh Iran telah mengambil sikap permusuhan dan melakukan tindakan intervensi provokatif dalam urusan Bahrain.
Ahmadinejad mengatakan pada konferensi pers di Teheran kemarin, "Tarik mereka (tentara) keluar! Rakyat (Bahrain) memiliki tuntutan yang harus didengar."
Menurut Ahmadinejad, masuknya pasukan Saudi ke Bahrain sudah sangat keterlaluan. Sejak bulan lalu, pasukan Arab Saudi dan Uni Emirate Arab (UEA) sudah disebar di Bahrain.
Sudah sekitar dua bulan terakhir oposisi Syiah melakukan aksi unjuk rasa memprotes rezim penguasa. Orang-orang Syiah merasa didiskriminasikan.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada pertemuan menteri negara-negara Teluk di Riyadh yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Abdullah bin Zayed Al-Nahyan, GCC menolak campur tangan Iran dalam urusan internal mereka.
Namun dalam menanggapi hal itu, Ahmadinejad justru mengatakan bahwa pernyataan GCC tersebut dikeluarkan di bawah tekanan Amerika Serikat dan sekutunya, serta tidak memiliki nilai hukum.