Hidayatullah.com-"Ansor lahir untuk menjaga negara ini menjadi sejahtera bukan menjadi negara Islam," kata Ketua Dewan Pembina Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Saifullah Yusuf, di Surabaya, Ahad.
Ia tidak memungkiri munculnya idelogi impor yang merasuki para pemuda, termasuk ide tentang pembentukan Negara Islam Indonesia (NII).
"Kami tegaskan bahwa ide itu sudah ketinggalan zaman. Kita justru mundur jika berdebat soal NII," kata Wakil Gubernur Jatim itu dalam peringatan Hari Lahir ke-77 GP Ansor di kantor PW Nahdlatul Ulama Jatim.
Menurut dia, paham impor yang baru masuk ke Indonesia itu justru dengan terang-terangan menyalahkan para ulama serta mengesampingkan paham yang telah dianut oleh umat Islam Indonesia selama ini.
"Inilah yang harus kita luruskan. Tetapi bagi Ansor, sudah menjadi suatu keputusan dan tetap mengawal negara ini agar tetap sejahtera," kata Saifullah.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, Nusron Wahid, mengatakan, organisasi yang dipimpinnya itu menjadi satu-satunya organisasi pemuda yang hidup di enam zaman, yakni zaman pergerakan kemerdekaan, zaman pendudukan Jepang, zaman revolusi, era Orde Lama, era Orde Baru, dan era reformasi.
"Itu artinya GP Ansor sudah memiliki pengalaman yang sangat panjang sejak negara ini belum merdeka hingga saat ini," kata anggota Fraksi Partai Golkar DPR itu.
Ia bercita-cita menjadikan Ansor mampu berperan dalam mengatasi masalah kemiskinan karena 60 persen kemiskinan di Indonesia berada di Pulau Jawa. Dari jumlah tersebut, 68 persen di antaranya berada di perdesaan.
"Kader Ansor harus berperan ikut memerangi kemiskinan dan juga harus bisa menjadi pemimpin di wilayahnya," kata Nusron.
Jaga masjid
Pada kesempatan tersebut, Nusron mengingatkan, anggota GP Ansor untuk mewaspadai munculnya kelompok radikal yang mencoba menguasai masjid atau mushala untuk dijadikan basis mereka.
"Mulai sekarang, kita harus rutin menjaga masjid atau mushala dengan memanfaatkannya untuk kegiatan dakwah maupun salat lima waktu secara berjamaah," ujarnya.*
Sumber : antara
Rep: Akbar Muzakki
Red: Cholis Akbar