Hidayatullah.com--Pasukan asing yang dipimpin Amerika Serikat kembali menembak mati warga sipil Afghanistan dalam operasi militer yang dilakukan Rabu lewat tengah malam (11/5).
Seorang pria dan seorang perempuan wanita tak bersenjata di Surkh Rud, Nangarhar, tewas di tangan pasukan International Security Assistance Force (ISAF).
Keesokan harinya, Kamis (12/5) ISAF mengeluarkan pernyataan resmi yang menjelaskan kronologi kejadian menurut versi mereka.
Ketika pasukan tiba di tempat yang diduga menjadi tempat persembunyian seorang pemimpin Taliban, tentara menyuruh penghuni rumah untuk keluar secara damai, tulis ISAF dalam pernyataannya.
"Seorang pria mengancam petugas keamanan (anggota ISAF) dengan sebuah pistol. Pasukan keamanan membela diri, membunuh pria itu. Setelah dilakukan pemeriksaan awal, diketahui bahwa ia bekerja untuk Polisi Nasional Afghanistan," dalih ISAF.
Setelah penembakan itu, pasukan masuk ke dalam rumah untuk mengamankan seorang wanita yang disangka membawa senjata dan lari ke bagian belakang rumah, lanjut ISAF.
"Pasukan keliru mengidentifikasi apa yang mereka kira sebagai senjata yang dibawa oleh orang itu, lalu menembaknya. Belakangan diketahui bahwa orang itu adalah seorang wanita dewasa Afghanistan yang tidak bersenjata," kata ISAF.
Tidak sekali ini pasukan asing selalu menggunakan dalih bahwa target sipil yang mereka tembak mati diduga membawa senjata dan akan melakukan perlawanan.
Seorang jurubicara dari provinsi setempat Ahmadzia Abdulzai mengatakan, pasukan asing tiba di tempat kejadian dengan helikopter pada tengah malam, membunuh seorang detektif polisi Afghanistan di rumahnya. Peristiwa itu masih dalam penyelidikan.*
Keterangan foto: Seorang bocah Afghanistan berdiri dekat mayat gadis yang ditembak pasukan ISAF Rabu (12/5) lewat tengah malam. [rtr]
Sumber : wb
Red: Dija