Hidayatullah.com--Polisi di Nigeria mengatakan mereka berhasil menolong lebih 30 wanita remaja hamil dari satu rumah sakit tempat mereka diduga sedang ditahan oleh para penyeludup manusia.
Kepala kepolisian di negara bagian Abia, Nigeria timur, mengatakan anak-anak remaja perempuan yang berusia antara 15 sampai 17 tahun itu digunakan untuk memproduksi bayi yang kemudian diadopsi atau digunakan dalam praktik ilmu hitam.
Anak-anak remaja itu mengatakan pemilik rumah sakit tersebut membayar mereka $170 (sekitar Rp1,5 juta) per bayi.
Badan anti penyelundupan Nigeria mengatakan bayi-bayi tersebut dijual dengan harga lebih $6.000 (lebih Rp50 juta) per kepala.
Pemilik rumah sakit membantah tuduhan bahwa pihaknya mengelola "peternakan bayi".
Menurut data yang diungkapkan PBB, setidaknya 10 anak dijual setiap hari di wilayah Nigeria.
Indonesia-Malaysia
Sebelumnya, pada 14 Desember 2009, polisi mengumumkan telah membongkar sindikat dibalik 'pabrik bayi'. 15 orang saat ditangkap atas kasus ini.
Sindikat 'pabrik bayi' di Malaysia merekrut beberapa perempuan, mereka diperintahkan melakukan hubungan seksual dengan beberapa laki-laki. Sembilan bulan kemudian, sindikat ini akan 'panen bayi' dan menjualnya ke pasangan yang lama mendambakan anak untuk ditimang.
Perempuan-perempuan yang direkrut berasal dari Indonesia, Filipina, dan Vietnam. Bayi-bayi itu dijual antara RM 15.000 hingga RM 20.000 atau lebih mahal, tergantung kondisi fisik bayi. Menurut investigasi, sindikat ini setidaknya sudah menjual 10 bayi.
Tujuh orang (dua perempuan asal Malaysia, empat perempuan Indonesia, satu pria asal Indonesia) ditahan polisi.
Dua perempuan dan satu pria asal Indonesia ditangkap pada 15 Desember 2009, kemudian dua perempuan Indonesia lainnya ditangkap 18 Desember 2009.
Mereka rata-rata berusia antara 22 dan 36 tahun. Menurut polisi, perempuan asal Malaysia berperan sebagai agen sindikat. Sementara empat perempuan Indonesia berperan memproduksi bayi.*
Sumber : bbc/vvn
Rep: Administrator
Red: Cholis Akbar