Hidayatullah.com--Yayasan al Aqsa, Ahad (26/06/2011), mengungkapkan bahwa pasukan penjajah Zionis Israel di al Quds pada Sabtu malam Ahad, kemarin, meratakan dan menghancurkan sekitar 100 makam di pemakaman Islam Ma'manullah yang bersejarah di al Quds. Yayasan al Aqsa mengatakan pihaknya mendapat telepon dari Syeikh Ali Abu Syaikha – penasehat Harakah Islamiyah di wilayah Palestina terjajah 1948 untuk urusan al Quds dan al Aqsa – intinya mengatakan adanya informasi yang menegaskan bahwa buldoser-buldoser Israel melakukan penghancuran terhadap makam Ma'manullah. Aksi ini dilakukan pada pukul 11 malam, Sabtu (25/06/2011). Sebanyak 3 buldoser dan dua truk bersama sekitar 20 pekerja menghancurkan dan meratakan sektiar 100 makam di pemakaman Ma'manullah di tiga lokasi ditambah dengan daerah yang rencananya akan dibangun Museum Toleransi oleh institusi Israel. Aktivitas ini dilakukan dengan menghancurkan makam dan mengumpulkannya di dalam truk atau mengumpulkan puing-puingnya untuk kemudian diangkut ke dalam truk, dan ketika beberapa media masa Arab tiba di lokas untuk mereka dan mengambil gambar kejahatan tersebut, segera tim yang melakukan penghancuran tersebut meninggalkan lokasi dengan cepat. Aksi Israel ini berlangsung selama tiga jam hingga pukul 1 lepas tengah malam. Yayasan al Aqsa berhasil mendokumentasikan kejahatan tersebut dengan gambar dan video. Yayasan al Aqsa menyebutkan bahwa "Pengadilan Damai" Israel sebulan yang lalu telah menerima permohonan pembongkaran makam, yang disampaikan pihak-pihak Zionis termasuk dari pemerintah kota Israel di al Quds dan "Dinas Pertanahan Israel", sebuah keputusan yang memberikan izin dan persetujuan dari pengadilan untuk melanjutkan pembongkaran dan pengerukan di pemakaman Ma'manullah. Pihak-pihak Israel ini sebelumnya pada Agustus 2010 telah menghancurkan sekitar 300 makam, setelah yayasan al Aqsa melakukan restorasi dan perbaikan sekitar 1000 makam yang rentan terhadap kepunahan, karena serangan berulang-ulang Zionis pada pemakaman tersebut. Pemakaman Ma'manullah adalah pemakaman Islam terbesar dan tertua di kota al Quds, luasnya diperkirakan 200 acre. Tetapi sejak tahun 1948 terus mengalami serangan dari institusi Zionis, sebagian besarnya dirubah menjadi taman nasional bernama "Taman Kemerdekaan". Pemakaman tersebut juga dibelah dengan jalan-jalan, dibangun hotel, parkiran mobil di bagian lainnya. Sehingga hanya tersisa sekitar 24 acre. Dalam beberapa hari ini Israel juga membuat 3 rencana untuk menarget pemakaman tersebut, yaitu pembangunan "Museum Toleransi", pembangunan sebuah kompleks pengadilan Zionis, dan rencana pembangunan parkir tambahan. Perintang Sebelumnya, tentara Zionis-Israel juga telah membongkar bagian dari perintang yang kontroversial di Tepi Barat di dekat desa Palestina.
Warga Palestina melancarkan protes mingguan selama bertahun-tahun di Bilin. Menurut mereka, perintang itu menyebabkan desa itu kehilangan separuh tanahnya akibat pagar tersebut.
Para pengkritik menuduh Israel merampas tanah itu. Israel mengatakan pembatas itu merupakan tindakan pengamanan yang perlu dilakukan. Israel mulai membangun pembatas sepanjang 720 km itu pada tahun 2002 setelah serangkaian bom Syahadah Paestina yang berasal dari Tepi Barat.*
Rep: CR-3
Red: Panji Islam