View Full Version
Senin, 12 Dec 2011

Lampu Natal Korsel Genderang Perang Bagi Korut


 
 

Senin, 12 Desember 2011

Hidayatullah.com--Korea Selatan akan memperbolehkan warga Kristennya untuk memasang lampu Natal di tower berbentuk segitiga dekat perbatasan dengan Korea Utara, meskipun Pyongyang menentang hal itu. Demikian kata seorang pejabat seperti dilansir Al Jazeera (11/12/2011).

Situs milik pemerintah Korea Utara Uriminzokkiri, hari Ahad, menyebut rencana Korsel itu sebagai "upaya perang urat syaraf" dan memperingatkan bahwa menara lampu itu akan mengundang "akibat yang tidak terduga".

Menurut keterangan dari Kementerian Pertahanan Korea Selatan, menara lampu Natal akan dipasang di tiga tempat, sebelah barat, tengah dan timur sepanjang garis perbatasan. Lampu-lampu akan dinyalakan selama 15 hari mulai tanggal 23 Desember 2011.

Korea Utara menuduh Korea Selatan berusaha menyebarkan agama Kristen kepada warga sipil dan tentaranya, dengan menyalakan lampu-lampu Natal tersebut.

Tahun lalu Korea Selatan untuk pertama kalinya memperbolehkan umat Kristen menerangi menara baja simbol pohon Natal di dekat perbatasan selama tujuh tahun terakhir ketegangannya dengan Korea Utara.

Media-media melaporkan, menara yang dihiasi nyala ribuan lampu pada tahun 2011, dapat terlihat dari kejauhan hingga kota besar Kaesong di Korea Utara.

Pada tahun 2004 kedua Korea sepakat untuk menghentikan propaganda di wilayah perbatasan dan Korea Selatan menghentikan seremoni lampu Natal tahunan mereka.

Namun, Seoul melanggar kesepakatan itu, setelah ketegangan dengan Pyongyang semakin memanas. Korsel menuding Korut menembak salah satu kapal perangnya dengan torpedo pada Maret 2010. Korut menyangkalnya dan menembaki sebuah pulau di perbatasan, sehingga empat orang tewas.*


latestnews

View Full Version