Kamis, 12 Januari 2012
Hidayatullah.com--Parlemen Bulgaria hari Rabu (11/01/2012) mengecam kebijakan asimilasi yang dipaksakan kepada warga keturunan Turki di Bulgaria pada tahun 1980-an saat rezim komunis berkuasa, lansir Today's Zaman (12/01/2012)
Hal itu merupakan sebuah tindakan yang belum pernah dilakukan lembaga negara Bulgaria.
Pernyataan kecaman tersebut dirancang oleh mantan perdana menteri Bulgaria dan pemimpin Partai Demokrat untuk Bulgaria yang Kuat (DSB) Ivan Kostov.
Asimilasi yang dipaksakan terhadap warga keturunan Turki antara tahun 1984 dan 1989 dikecam sebagai "sebuah bentuk pembersihan etnis yang dilakukan oleh rezim totaliter."
Deklarasi itu juga menyeru agar orang-orang yang bertanggungjawab atas kebijakan tersebut diseret ke meja hijau.
"Upaya menutupinya dengan statuta pembatasan hanya mengalihkan kesalahan dari penjahat yang sebenarnya kepada seluruh rakyat Bulgaria," tulis deklarasi yang didukung oleh 112 dari 115 anggota parlemen yang hadir dalam pemungutan suara.
Di tahun 1980-an Bulgaria memberlakukan kebijakan asimilasi terhadap warga mnoritas keturunan Turki. Mereka dilarang berbicara dalam bahasa Turki dan dilarang melakukan tradisi budaya Turki.
Menurut laporan post-monitoring oleh Majelis Parlemen Dewan Eropa (PACE) di tahun 2010, selama tahun 1980-an itu, hampir 1 juta etnis Turki menjadi korban "bulgarisasi" dan 850-900 orang keturunan Turki dikirim ke penjara-penjara dan kamp konsentrasi tanpa pernah melalui proses hukum. Antara Mei dan September 1989, sebanyak 350.000 etnis Turki secara paksa dideportasi ke Turki dalam rangka menjadikan Bulgaria sebagai negara dengan etnis tunggal.*