Rabu, 02 Mei 2012
Hidayatullah.com--Al-Hai`ah Asy-Syar'iyyah Lil Huquq wal Ishlah dan Dewan Syura Ulama Salafy di Mesir, menyampaikan keprihatinan mendalam atas aksi demonstrasi di depan Kedutaan Besar Arab Sadui di Kairo, dengan menegaskan bahwa Saudi dan Mesir merupakan negara sahabat.
“Kami berharap kejadian ini berlalu dengan cepat dan tidak meninggalkan dampak di hati rakyat Mesir dan Saudi. Kita semua bersaudara dan kita semua berharap tidak terluka,” kata Ali Al Salus, pimpinan Al-Hai`ah Asy-Syar'iyyah Lil Huquq wal Ishlah (ILBRR) dalam pernyataannya yang dirilis hari Senin kemarin. “Hubungan kedua negara tidak akan terpengaruh dengan kejadian sekarang ini dan kasus pengacara Mesir Ahmad Al Jizawi, yang dituduh otoritas Saudi menyelundupkan obat-obatan terlarang,” bunyi pernyataan itu dikutip Al Mishry Al Yaum, Selasa (01/05/2012). Pernyataan itu ditandatangani oleh lembaga riset Islam yang sebagian anggotanya berasal dari Salafy tersebut dan oleh sejumlah ulama Salafy. Pernyataan itu juga berisi permintaan agar Arab Saudi mengirimkan kembali duta besarnya ke Kairo. “Saya, sebagai ketua ILBRR, menyatakan keprihatinan mendalam atas apa yang terjadi dan saya berharap hal ini berakhir dan tidak terulang kembali. Hubungan antara Mesir dan Arab Saudi tidak dapat dipengaruhi oleh apa yang terjadi ini,” kata Al Salus. Arab Saudi menarik duta besarnya dari Kairo menyusul aksi protes warga Mesir terkait penangkapan aktivis HAM Mesir yang juga seorang pengacara, Ahmad Al Jizawi, yang ditahan aparat di Bandara Raja Abdulaziz Jeddah karena kedapatan membawa ribuan butir narkoba. Tersiar kabar bahwa Al Jizawi mendapatkan perlakuan buruk dari aparat Saudi. Namun, hal itu telah dibantah oleh pihak Arab Saudi. Baca berita sebelumnya: Bervisa Umrah Aktivis HAM Selundupkan Narkoba Dalam Tas Al Quran.* Keterangan foto: Aksi demonstrasi di depan Kedutaan Besar Saudi di Kairo terkait penangkapan pengacara Mesir Ahmad Al Jizawi yang ditangkap karena membawa narkoba.[AFP]