View Full Version
Senin, 02 Jul 2012

Feminis Maroko Kampanye Anti Jilbab Anak

 


 

Senin, 02 Juli 2012

Hidayatullah.com—Sebuah kelompok feminis Maroko melancarkan kampanye anti jilbab anak, dengan menyebut bahwa menjilbabi gadis kecil merupakan salah satu bentuk kekerasan berat terhadap anak.

Dengan slogan “Agar anak-anak perempuan tidak hidup selamanya dalam kegelapan,” Center for Woman's Equality melancarkan kampanye guna melawan fenomena pemakaian jilbab di kalangan anak perempuan usia 3 sampai 10 tahun.

Dalam pernyataannya yang didapat Al Arabiya, lembaga swadaya masyarakat itu mengaku bersama lembaga legislatif akan bergabung dalam kampanye melawan “pelanggaran terang-terangan atas keluguan dan masa kanak-kanak.”

“Anak-anak perempuan pada usia itu tidak tahu apapun mengenai agama dan tentang apa yang dilarang dan apa yang tidak,” kata pernyataan itu, kutip Al Arabiya (1/7/2012).

Dikatakan pula oleh organisasi feminis itu bahwa memakaikan kerudung pada anak-anak perempuan saat usia mereka masih dini akan mengancam stabilitas psikologis mereka dan karenanya akan menghancurkan generasi selanjutnya, serta menghancurkan seluruh masyarakat.

Bagi sosiolog Karima Wadghiri, memaksa anak kecil mengenakan keudung tidak hanya melanggar hak-hak anak dan membunuh keluguan mereka, tetapi juga menumbuhkan persepsi salah di kalangan mereka tentang tubuhnya.

“Mereka akan mulai mengasosiasikan tubuh mereka sebagai hal yang memalukan, yang harus disembunyikan. Dan pandangan ini bertentangan dengan esensi sejati dari Islam,” kata wanita itu.

Wadghiri menambahkan bahwa anak-anak itu nantinya akan tumbuh dalam keadaan bingung antara konservatisme dengan fanatisme dan liberalisme dengan immoralitas.

“Ketidakmampuan mereka membedakan konsep-konsep itu akan menjadikan mereka selalu dalam kebingungan dan akhirnya mendorong mereka untuk mengisolasi diri dari dunia luar,” katanya lagi.

Konflik yang ada dalam diri gadis kecil itu, kata Wadghiri, akan terbawa hingga ke tingkat publik sehingga memberikan efek negatif terhadap seluruh masyarakat.

“Masyarakat nantinya akan terbagi tidak hanya dalam kelas atau status finansial seperti biasanya, tetapi juga dalam hal agama dan ideologi,” katanya.

Center for Woman's Equality dikenal sebagai organisasi yang mengusung kesetaraan gender dan memerangi semua bentuk diskriminasi dan kekerasan terhadap wanita.*

 

Rep: Ama FarahRed: Dija


latestnews

View Full Version