View Full Version
Kamis, 20 Sep 2012

Menteri Pendidikan Diminta Investigasi Kasus

 


 
Gambar artis porno Miyabi/Foto detik

Kamis, 20 September 2012

Hidayatullah.com— Munculnya  gambar artis Maria Ozawa alias Miyabi, seorang artis porno asal Jepang pada buku Lembar Kerja Siswa (LKS) Bahasa Inggris di SMP Islam Brawijaya Kota Mojokerto mengagetkan banyak pihak.

Pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia  (Kemendiknas), di bawah Dr. Ir. Muhammad Nuh diminta segera tanggap masalah ini.

Anggota Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Adnin Armas. MA mengungkapkan keprihatinannya atas musibah di dunia pendidikan ini. Alumni Pondok Pesantren Darussalam, Gontor Ponorogo ini menilai, pihak yang seharusnya paling bertanggung jawab atas hal ini adalah Tim Penyusun dan Penerbit buku LKS tersebut.

“Yang paling bertanggung jawab dalam hal ini adalah bagian lay out, editor dan tim penyusun hingga penerbit buku tersebut,” jelas lelaki yang juga peneliti pada Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS) ini kepada hidayatullah.com, Kamis (20/09/2012).

Adnin juga berharap agar Menteri Pendidikan Dr.Ir Muhammad Nuh bisa cepat menanggapi masalah ini. Bukan hanya penarikan buku yang dibutuhkan, tapi juga melakukan investigasi terhadap kelalaian menampilkan foto artis porno ini.

Jika memang terdapat unsur kesengajaan maka bukan suatu yang mustahil para pelaku dan penerbit buku bisa diseret ke meja hijau.

Seperti diketahui, masyarakat Surabaya dikejutkan  adanya foto Maria Ozawa alias Miyabi, seorang artis porno asal Jepang terpampang secara jelas pada lembar kerja siswa (LKS) Bahasa Inggris SMP Islam Mojokerja di halaman 36.

LKS terbitan CV Sinar Mulia Mojosari, Mojokerto ini disusun Tim Penyusun Musyawarah Guru Bahasa Inggris SMP, di antaranya Giyono, Sumantri, Moh. Jalil, dengan penelaah Muhyidin.

Dalam kata pegantarnya, tujuan diterbitkannya buku LKS bergambar artis porno ini untuk membantu siswa belajar dengan paradigma (pola pikir) baru, yaitu cooperative learning, active learning, dan mandiri.

Disebutkan pula, cara penyajian buku tugas ini akan membawa siswa berpikir kritis dan mencari informasi sendiri sesuai dengan tingkat perkembangannya.

Selain di SMP Islam Brawijaya, diperkirakan LKS meresahkan itu juga terdapat di sekolah-sekolah lain. Pasalnya untuk pembelian LKS biasanya dilakukan secara terkoordinir oleh MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah).*

Rep: Thufail Al-Ghifari
Red: Cholis Akbar


latestnews

View Full Version