View Full Version
Kamis, 18 Oct 2012

Dewan Da'wah Minta Komisi III DPR RI Batalkan Pencalonan Dede Oetomo

 


 
Syuhada Bahri : Jangan takut dengan intervensi asing! LGBT bukan budaya bangsa Indonesia

Kamis, 18 Oktober 2012

Hidayatullah.com--Dewan Da’wah Islam Indonesia (DDII) ikut angkat bicara mengenai pencalonan Dede Oetomo sebagai calon anggota komisioner Komisi Nasional  Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Menurut Ketua Umum DDII, Ustad  Syuhada Bahri  jika Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (mengabulkan pencalonan Dede Oetomo, sama dengan mengundang azab yang lebih besar bagi bangsa Indonesia. Syuhada juga menilai gagasan dan pemikiran Dede Oetomo yang berusaha mengkampanekan dan menghalalkan gaya hidup lesbian, gay, biseks dan transgender (LGBT) adalah perilaku yang menantang kodrat yang sudah ditentukan oleh Allah Subhana wa ta’ala.

“Itu sama dengan menantang Allah Subhana wa ta’ala,” jelas Syuhada Bahri kepada hidayatullah.com, Kamis, (18/10/2012).

Karena itu menurutnya, pelarangan terhadap pengajuan Dede Oetomo untuk menjadi calon anggota komisioner Komnas HAM bukan hanya tanggung jawab partai Islam saja.

Membatalkan pencalonan Dede Oetomo justru tanggung jawab semua anggota DPR RI yang merasa dirinya beragama Islam.

Karenanya, peran pemerintah dalam urusan ini dinilai sangat penting untuk mengeksekusi agar Dede Oetomo batal menjadi komisioner Komnas HAM.

“Para anggota DPR RI yang beragama Islam itu harus merasa terpukul dan merasa terhina dengan pencalonannya,” jelas Syuhada Bahri lagi.

Syuhada menambahkan sebaiknya DPR RI jangan menunggu Umat Islam bergejolak. Sebelum terjadi penolakan besar-besaran dari umat Islam. Ia menekankan agar Komisi III DPR RI sudah bisa lebih dini mengambil sikap tegas untuk melarang kelompok pro LGBT menjadi Komisioner Komnas HAM. Selain bertentangan dengan agama dan Pancasila, kehadiran orang-orang pro LGBT ini akan menimbulkan kekisruhan dan masalah baru di dalam tatanan masyarakat Indonesia.

“Jangan takut dengan intervensi asing, Indonesia harus menjaga nilai-nilai luhurnya yaitu nilai–nilai yang religius, terlebih negara ini mayoritas bernama Islam. Jelas pencalonan tersebut sangat menyakiti hati umat beragama, secara khusus umat Islam,” tambah Syuhada Bahri lagi.*

Rep: Thufail Al-Ghifari
Red: Cholis Akbar


latestnews

View Full Version