View Full Version
Jum'at, 15 Feb 2013

Di Australia, Geert Wilders akan Kampanye Anti Islam

 


 

Jum'at, 15 Februari 2013

Hidayatullah.com--Politisi sayap kanan asal Belanda Geert Wilders yang kerap menyerang Islam berencana akan berkunjung ke Australia. Australia sendiri memiliki sikap sendiri menghadapi politisi yang sering menyinggung suku, ras, dan agama (SARA) ini.

Kepada program televisi ABC, 'Lateline', Wilders ingin memperingatkan Australia yang membiarkan imigrasi besar-besaran orang-orang dari negara Muslim, “sebab Islam dan kebebasan tidak kompatibel.”

“Saya percaya dengan adanya imigrasi massal ke dalam masyarakat kita yang bebas, maka masyarakat ini akan berubah, dan mereka akan berubah menjadi buruk,” kata Wilders.

Karenanya, ia ingin menghentikan umat Muslim untuk bermigrasi ke negara-negara Barat.
Wilders juga mengaku kunjungannya ke Australia adalah bagian dari misinya untuk menjaga kebebasan negara barat dari migrasi umat Muslim, termasuk negara Australia. [baca: Wilders Peringatkan Australia Soal Imigran Muslim]

"Dalam beberapa dekade terakhir, tatanan sosial kita telah berubag dengan masuknya Muslim. Keadaan ini bahkan semakin buruk. Mereka yang bukan berasal dari negara barat, dalam hal ini Muslim, seringkali terlibat dalam kejahatan. Mereka juga ketergantungan dengan bantuan sosial," jelasnya dikutip Radio ABC, hari Kamis (14/02/2013).

"Jalanan kita dipenuhi dengan wanita berkerudung dan cadar, itu tidak bisa diterima lagi, semakin parah."

Namun, Jaksa Agung Australia, Mark Dreyfus mengatakan tidak ada tempat di Australia bagi Geert Wilders dengan komentarnya yang kerap berbau SARA.

Dreyfus berharap warga Australia mengutuk pandangan Wilders soal Islam, karena dianggapnya tidak menghargai perbedaan budaya dan perdamaian yang sudah dimiliki Australia.

Sebelum ini, penghujat Islam yang pernah membuat film sensasional berjudul Fitna ini pernah ditolak masuk Inggris karena dianggap sebagai sosok penebar kebencian terhadap Islam.

Pemerintahan negeri Ratu Elizabeth itu menolaknya karena kehadirannya dianggap sebagai ancaman bagi keamanan publik.

Wilders akan berkunjung ke Australia pekan depan untuk berbicara soal sikap politiknya yang anti Islam.*

Rep: Panji Islam
Red: Cholis Akbar

 


latestnews

View Full Version