Senin, 25 Maret 2013
Hidayatullah.com--Kematian Syeikh Ramadhan Said Al Buthy janganlah menjadi perpecahan di kalangan Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Sebab Bashar ingin memecah belah fokus dan opini di kalangan Ahlus Sunnah dan situasi seperti ini Syiah Nusairiyah hanya akan menjadi pihak yang lebih diuntungkan.
Demikian disampaikan Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Bachtiar Nasir.
“Jangan sampai perbedaan pendapat kita mengenai kematian Al Buthy membuat Bashar tertawa dua kali,” jelasnya dalam kegiatan “Kemenangan Suriah, Kunci Menuju
Bebasnya Al-Aqsha", hari Ahad (24/o3/2013), di Masjid Baitul Ihsan, Jakarta Pusat.
Menurutnya, Bashar akan tertawa karena berhasil membunuh Al Buthy dan kedua Bashar tertawa karena umat Islam berhasil dipecah-belah.
Karena itu Bachtiar mengingatkan, agar media-media Islam menyampaikan berita yang menguatkan perjuangan bukan justru menimbulkan polemik di akar rumput umat Islam.
“Tolong para pelaku media juga memikirkan dampak dari setiap pemberitaan mengenai Al Buthy,” jelasnya lagi.
Hal senada disampaikan Dr. Hamid Fahmi Zarkasy. Menurutnya, umat boleh kecewa dengan sikap politik Al Buthy, namun jangan sampai itu mencederai posisi keulamaan dia yang tidak bertentangan dengan al-Qur’an dan As Sunnah.
“Allah telah memanggil beliau dengan caraNya, biarlah beliau mempertanggung jawabkan semuanya dihadapan Allah,” jelas Hamid kepada hidayatullah.com di Jakarta, Jum’at (22/03/2013)
Saat ini MIUMI berharap umat kembali menyatukan visi untuk menghadapi musuh-musuh akhir zaman Islam yang kini sedang memperebutkan Bumi Syam.
“Syam adalah bumi yang menjadi takdir terjadi pergolakan akhir zaman, Allah mewajibkan kita semua bersatu untuk menghadapi semua ini,” tambah Bachtiar lagi.*
Red: Cholis Akbar