Rabu, 03 April 2013
Hidayatullah.com—Selasa (02/04/2013) malam, pesawat tempur Zionis-Israel, melancarkan dua pemboman ke kawasan kosong di timur dan utara kota Gaza. Ini merupakan serangan pertama sejak diumumkan gencatan senjata antara penjajah Zionis dan perlawanan di Gaza dengan mediator Mesir pada November 2012 lalu.
Dikutip Pusat Informasi Palestina (PIC), pesawat tempur Zionis-Israel menembakkan dua rudal ke dua titik di Jalur Gaza. Sebuah rudal ditembakan ke daerah at Tufah di timur Jalur Gaza dan sebuah rudal lainnya ditembakkan kea rah lahan kosong di utara Beit Lahiya, wilayah utara Jalur Gaza. PIC menyebutkan, suara ledakan keras menggoncang kota Gaza akibat serangan pesawat tempur Zionis ke tanah pertanian dekat desa badui di Beit Lahiya dan lahan kosong lainnya di kampung at Tufah. Disebutkan, serangan ini tidak menimbulkan korban jiwa karena jatuh di kawasan yang kosong dari warga. Sementara itu pesawat tempur Zionis terus terbang rendah di atas langit Jalur Gaza. Ini merupakan pelanggaran baru gencatan senjata yang telah disepakati. Pelayan buruk Serangan ini terjadi hanya beberapa jam setelah media Zionis mengumumkan dua roket ditembakkan dari Jalur Gaza kea rah Zionis di Nagev barat (wilayah Palestina terjajah 1948), pasca pengumuman meninggalnya tawanan Palestina Muyasarah Abu Hamdiya di penjara Zionis. Namun tidak ada faksi Palestina manapun yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan ini. Seperti diketahui, kematian Maysara abu Hamdiyah telah memicu ketegangan di penjara-penjara Zionis-Israel. Para tawanan Palestina memutuskan melancarkan aksi mogok makan selama tiga hari untuk memprotes buruknya pelayanan kesehatan yang diterima Abu Hamdiyah. Maan News dikutip Sahabat Al Aqsha melaporkan, Abu Hamdiyah meninggal akibat pelayanan kesehatan yang buruk di penjara Zionis. Sakitnya bertambah parah karena Abu Hamdiya hanya diberi obat penghilang rasa sakit (pain killer) oleh pihak penjara Sionis. Baru akhir Maret kemarin ia dibawa ke rumah sakit Soroka. Sebagai bentuk protes, hari Selasa, para tahanan dari semua faksi mengumumkan aksi mogok makan selama tiga hari. Para tahanan di penjara Eshel, tempat Abu Hamdiyah disekap membakar selimutnya dan menolak kembali ke sel mereka. Aksi protes juga terjadi di penjara Nafha. Para tahanan membanting pintu sel ketika mendengar berita kematian Abu Hamdiyah. Sudah lebih dari 207 tahanan Palestina tewas di penjara zionis ‘israel’ akibat pelayanan kesehatan yang buruk. Jumlah ini juga termasuk mereka yang tewas karena ditembak, dipukuli dan berbagai penyiksaan lainnya.*
Red: Cholis Akbar