View Full Version
Jum'at, 26 Apr 2013

Presiden Serbia Minta Maaf atas Pembantaian Etnis Muslim Srebrenica


 
Persiden Serbia Tomislav Nikolic
 

Jum'at, 26 April 2013

Hidayatullah.com--Persiden Serbia Tomislav Nikolic secara pribadi telah meminta maaf untuk pertama-kalinya atas pembantaian 8000 umat Muslim di Srebrenica tahun 1995, tapi menolak menyebutnya genosida (pembantaian).

Setelah terpilih Mei lalu, Nicolic menimbulkan kehebohan di kawasan dengan menolak mengakui pembantaian di kantong Bosnia itu - dalam mana sekitar 8000 pria dan anak laki-laki dibunuh oleh pasukan Serbia Bosnia - sebagai genosida, sebagaimana ditetapkan oleh dua pengadilan internasional.

"Saya berlutut dan memohon pengampunan bagi Serbia atas kejahatan yang dilakukan di Srebrenica," kata Nikolic pada hari Kamis (25/04/2013) dikutip Radio ABC.

"Saya meminta maaf atas kejahatan yang dilakukan oleh setiap individu atas nama negara dan bangsa," katanya dalam wawancara yang akan disiarkan di televisi Bosnia.

Tahun lalu, Nikolic mengatakan "tidak ada genosida di Srebrenica".

Munira Subasic, Ketua Mothers of Srebrenica Association, mengatakan, ia "tidak yakin" akan ketulusan Nikolic.

"Kami tidak butuh seseorang berlutut dan memohon maaf. Kami ingin mendengar Presiden Serbia dan Serbia menyebut kata genosida," kata Subasic, yang suami dan anaknya dibunuh dalam pembantaian Srebrenica.

"Kami ingin Serbia menerima apa yang ditetapkan oleh pengadilan internasional."

Meskipun ini merupakan permintaan maaf pertama Nikolic tentang Srebrenica, Serbia di masa lalu telah menyatakan penyesalan atas pembunuhan itu.

Di tahun 2010, Parlemen Serbia meluluskan sebuah deklarasi bersejarah yang mengutuk pembantaian Srebrenica, mengakhiri bantahan selama bertahun-tahun oleh para politisi Serbia tentang skala pembunuhan itu, tapi Nikolic waktu itu tidak mendukung langkah tersebut.

Pendahulu Nikolic, Boris Tadic, juga meminta maaf kepada para korban Srebrenica pada peringatan peristiwa itu di tahun 2005.

Para pemimpin politik dan militer Serbia masa perang, Radovan Karadzic dan Ratko Mladic saat ini sedang diadili atas tuduhan genosida di pengadilan internasional terkait peranan mereka dalam pembantaian Srebrenica.*

Rep: Panji Islam
Red: Cholis Akbar


latestnews

View Full Version