Senin, 27 Mei 2013
Hidayatullah.com--Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengecam pembantain umat Islam yang masih terjadi di Rohingya, Myanmar. Menurut HTI, pembantain terhadap umat Islam yang terjadi di Myanmar adalah kejahatan kemanusian yang tidak bisa dibiarkan.
Atas kejadian ini, HTI mengaku telah mendatangi perwakilan umat Budha Indonesia (WALUBI). Dalam pertemuannya dengan Walubi, HTI mengingatkan Walubi agar bersikap tegas terhadap tragedi pembantain itu. HTI mengaku telah bertindak nyata dalam membantu pengungsi. “Kami telah melakukan aksi membantu pengungsi yang ada di Aceh, Medan, dan sejumlah tempat lainnya di Indonesia,” ujar Rahma S. Labib, Ketua DPP HTI di sela acara Muktamar Khilafah Ahad (26/05/2013) di Surabaya kemarin. Menurut HTI, jika persoalan etnis Rohingya dan Budah tidak selesai,maka akan berdampak buruk pada hubungan dua agama di masa depan. “Jika persoalan ini tidak selesai dan pembantaian terus terjadi, maka hal itu akan berakibat buruk pada hubungan kaum Budha dan umat Muslim di Indonesia. Kami tidak menginginkan adanya konflik antara umat Islam dan kaum Budha, tapi jika umat Islam Myanmar terus terjadi, maka konflik umat Islam dan Budha bisa saja terjadi, ” ucapnya dalam jumpa pers pada wartawan. Sela jutnya Rahmat S. Labib pun menghimbau pemerintah Indonesia berperan aktif menyelesaikan persoalan ini. Selain masalah Rohingya, HTI juga menyinggung penyelenggaraan Miss World. Menurut HTI,acara yang akan diselenggarakan di di Bogor dan Bali itu tak membawa manfaat sama sekali terhadap kehidupan bangsa. Bahkan dinilai mengotori budaya dan karakter bangsa yang penduduknya mayoritas Muslim. Syiar dakwah Sementara itu, hari Ahad (26/05/2013), puluhan ribu orang memadati Stadion 10 November Tambak Sari Surabaya Muktamar Khilafah Jatim, bertema; “Perubahan Besar Dunia menuju Khilafah”. Peserta nampak datang dari seluruh Jawa Timur memadati lapangan utama dan tribun stadiun. Acara yang diikuti oleh kader HTI dari berbagai macam kalangan seperti santri, para akademis, pengusaha, dan aktivis dakwah. “Muktamar khilafah adalah syiar dakwah ummat Islam untuk menyambut perubahan besar menuju khilafah,” ujar Ustad Harun Musa, Ketua DPD Jatim. Dalam pidato sambutannya, Harun mengucapkan banyak terimakasih kepada tokoh masyrakat, para sesepuh dan Kiai yang telah hadir mengikuti acara. Berbagai macam acara yang digelar, di antaranya; dzikir pagi, munajat-istigosah memohon pertolongan kepada Allah, orasi, happening art, perkusi, flying fox, dan teatrikal.*/Samsul Bahri
Red: Cholis Akbar