Rabu, 29 Mei 2013
Hidayatullah.com--“Dengan mengharapkan ridho Allah Subhanahu Wata’ala dan mengucapkan Bismillahirrohmanirahim, kita semua dan seluruh pimpinan yang ada di daerah ini memulangkan, mengembalikan wanita harapan untuk menggapai keridhoan Allah, membangun kehidupan yang sehat, bersih, beribadah, dan mendapatkan taufiq dan hidayah dari Allah, ” demikian ucap Menteri Sosial (Mensos) Dr Salim Segaf Aljufri pada saat sambutan pemulangan 354 eks Wanita Tuna Susila (WTS) di Tambak Asri, Surabaya, Selasa (28/05/2013).
Dalam acara pemulangan tersebut, Mensos Salim Segaf Aljufri juga memberi bantuan sosial sebesar Rp 1.575.300.000 (satu miliar lima ratus tujuh puluh lima juta tiga ratus ribu rupiah) yang nantinya akan diberikan kepada mereka untuk digunakan sebagai modal usaha dan transportasi pulang kampong dengan rincian, setiap orang akan mendapatkan uang sebanyak lima juta rupiah. “Saya sangat bahagia melihat gebrakan Pemerintah Provinsi dan Kota Surabaya untuk menutup lokalisasi di Jawa Timur,” ungkap menteri asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini. Sebelumnya Salim Segaf Aljufri juga ikut menutup tujuh lokalisasi di Banyuwangi. Salim mengatakan, sebagai negara Islam terbesar di dunia katanya, dirinya malu memiliki area lokalisasi prostitusi. China yang dinilai sebagai negara atheis saja tidak punya area lokalisasi begitu pun negara maju seperti Amerika. ”Kita mestinya malu memiliki lokalisasi Dolly yang menjadi terbesar di Asean,” katanya. Sebagai negara agamis, ia berharap lokalisasi WTS di seluruh Indonesia ditutup. Ia pun berharap 47 lokasi prostitusi yang ada di Jatim agar segera ditutup tahun ini, termasuk Dolly. Sementara itu, Walikota Surabaya Tri Risma Harini pun ikut mengamini akan hal itu. Risma juga berharap akan menutup lokasi prostitusi Dolly pada akhir tahun 2013. “Untuk menutup Dolly kami membutuhkan dana sekitar 10 Miliar, dan untuk lokasi prostitusi di Surabaya Barat/Jarak sekitar 3-4 Miliar,” ungkap Risma. Menurutnya Dolly sampai saat ini secara mental sudah siap untuk ditutup. Dari data Direktorat Rehabilitasi Tuna Sosial, Mensos merilis pada tahun 2012 terdapat 41.374 WTS tersebar di 33 Provinsi Indonesia dan yang terbesar di Jatim, dengan Jumlah WTS sebesar 7.793 yang tersebar di 47 lokalisasi prostitusi Jatim.*/Samsul Bahri
Red: Cholis Akbar