View Full Version
Rabu, 05 Jun 2013

AS Tawarkan $23 Juta untuk Tangkap Tokoh AQIM dan Boko Haram

 


 
 

Rabu, 05 Juni 2013

Hidayatullah.com—Amerika Serikat hari Senin (3/6/2013) menawarkan uang sebanyak total US$23 juta bagi siapa saja yang membantu penangkapan 5 orang pemimpin kelompok Islam di Nigeria.

Hadiah terbesar $7 juta ditawarkan untuk kepala pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau, yang pekan lalu mengajak kelompok-kelompok perlawanan di Afghanistan, Pakistan dan Iraq berperang membentuk negara Islam di Nigeria.

Program sayembara yang digulirkan Departemen Luar Negeri AS itu juga menarget kelompok Al-Qaeda in the Islamic Maghreb (AQIM). Program sayembara ini merupakan yang pertama kali yang ditujukan untuk menangkap para pemimpin kelompok Islam di Afrika.

Uang sebanyak $5 juta ditawarkan untuk kepala tokoh veteran Al-Qaidah Mokhtar Belmokhtar, yang dituding terlibat serangan atas instalasi gas di Aljazair pada bulan Januari lalu di mana 37 orang asing tewas dan tiga di antaranya warga AS.

Hadiah serupa ditawarkan untuk kepala pemimpin AQIM Yahya Abu Al-Hammam, yang dituding terlibat pembunuhan seorang sandera tua warga Prancis di Niger pada tahun 2010.

Anggota senior AQIM Malik Abu Abdulkarim, jurubicara MUJAO di Mali Oumar Ould Hamaha masing-masing dihargai $3 juta untuk kepalanya.

Kepada AFP seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa AQIM semakin aktif di Afrika utara dan barat dan merupakan salah satu kelompok penculik peminta uang terbusan yang paling terkemuka di dunia saat ini.

Hari Senin kemarin, AS juga mengeluarkan peringatan bahaya penculikan bagi warganya yang ingin bepergian ke Nigeria.

Keberadaan Shekau hingga saat ini tidak diketahui. Namun, Deplu AS yakin dia dan keempat orang lainnya yang diburu masih berada di kawasan itu.

Shekau dimasukkan dalam daftar hitam yang disusun pemerintah AS bulan lalu. Tetapi Boko Haram belum dikategorikan sebagai organisasi teroris, yang mana hal itu membuat heran para pengamat kawasan Afrika Barat, lansir AFP (4/6/2013).*

Rep: Ama Farah
Red: Dija


latestnews

View Full Version