Ketaatan tidak memiliki musim tertentu, yang kemudian, jika berlalu musimnya, orang kembali melakukan maksiat.
Bahkan musim ketaatan berlanjut sepanjang hidup hamba, tidak mengenal selesai sehingga ia masuk liang lahat.
Firman Allah Ta'ala:, QS. Al-Hijr: 99,
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
"Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal/kematian)."
Makna "al-yakin" Sebagaimana yang disebutkan oleh imam al-Bukhari dari Salim bin Abdullah bin Umar ridlwanullah 'alaihim, yaitu: al-maut.
Berdasar pada ayat ini pula, sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Katsir, bahwa ibadah, seperti shalat dan semisalnya, wajib bagi manusia selama akalnya masih ada, dia shalat sesuai dengan kondisinya sebagaimana yang terdapat dalam Shahih al-Bukhari, dari Imran bin Husain radliyallah 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"صَلِّ قائمًا، فإن لم تستطع فقاعدًا، فإن لم تستطع فعلى جَنْب"
"Shalatlah dengan berdiri, jika tak mampu (shalatlah) dengan duduk, jika tak mampu (shalatlah) dengan berbaring."
Dikatakan kepada Bisyr al-Haafi rahimahullah: "suatu kaum beribadah dan bersungguh-sungguh pada bulan Ramadlan. Lalu beliau berkata: "seburuk-buruk kaum adalah yang tidak mengenal hak Allah kecuali pada bulan Ramadlan. Sesungguhnya orang shalih itu beribadah dan bersungguh-sungguh sepanjang tahun."
Manfaat menjaga ibadah
Barangsiapa yang membiasakan diri ibadah kepada Allah, maka Allah akan senantiasa akan menjaganya, memberikan kebaikan untuknya di dunia dan akhirat, dan akan menjadikan akhir hayatnya husnul khatimah.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS. Ali Imran: 102)
Makna takwa dalam ayat ini, sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Mas'ud radliyallah 'anhu adalah "taat jangan bermasiat, bersyukur jangan kufur, dan selalu dzikir (ingat Allah) jangan lupa kepada Allah."
Siapa yang membiasakan tiga kondisi di atas, maka Allah akan memberikan padanya husnul khatimah, yaitu meninggal di atas Islam. karena Allah Yang Maha Mulia telah menetapkan sebuat adat kebiasaan bahwa orang yang hidup di atas kondisi (selalu ibadah misalnya) maka ia akan wafat di atasnya. Dan siapa yang wafat di atas sesuatu maka akan dibangkitkan di atasnya. Oleh karenanya senantiasa kita jadikan hidup ini sesuai dengan aturan Islam, agar kita diwafatkan di atasnya. (PurWD/voa-islam)