View Full Version
Ahad, 20 Dec 2009

Wasiat Sesudah Haji

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam untuk penutup para nabi dan rasul, Muhammad bin Abdillah, beserta keluarga dan para sahabatnya.

Di antara nikmat Allah yang agung adalah Dia telah menjadikan kita sebagai bagian dari umat manusia terbaik, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Yaitu dengan menjadikan Islam sebagai agama kita, "Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." (QS. Ali Imran: 85)

Di antara nikmat Allah yang agung adalah Dia telah menjadikan kita sebagai bagian dari umat manusia terbaik, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

Al-Qur'an sebagai undang-undang kita, "Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus." (QS. Al-Isra': 9)

Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sebagai nabi kita, "Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung." (QS. Al-Qalam: 4)

Dan Ka'bah sebagai kiblat kita, "Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya." (QS. Al-Baqarah: 144)

Hal ini mengharuskan kita bersyukur kepada Allah, Dzat yang Maha Tinggi. Selanjutnya kami memberikan beberapa nasihat bagi orang yang baru saja pulang dari tanah suci, semoga hal ini bermanfaat bagi kita semua:

1.  Syukur kepada Allah Ta'ala karena kita telah berhasil menyelesaikan kewajiban yang agung dan penuh berkah ini. "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku (Allah) akan menambah (nikmat) kepadamu." (QS. Ibrahim: 7)

2.  Hendaknya haji menjadi titik tolak perubahan dalam hidup kita. "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (QS. Ar-Ra'du: 11)

Hendaknya haji menjadi titik tolak perubahan dalam hidup kita.

3.  Banyak orang pulang haji dengan membawa hidayah, yang paling pokok adalah kita pulang haji dengan membawa hidayah. "Tunjukilah kami jalan yang lurus." (QS. Al-Fatihah: 7)

4.  Kita baru saja meninggalkan pendidikan dan pelatihan iman dan amal, kewajiban kita melanjutkan apa yang sudah kita pelajari. "Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran." (QS. Al-'Ashr: 1-3)

5.  Jangan lupakan, "Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara." (QS. Al-Hujurat: 10)

6.  Betapa seringnya engkau angkat tanganmu berdoa kepada Allah pada hari-hari yang baik itu, maka jangan engkau hentikan, "Doa adalah Ibadah." (HR. Abu Dawud, Nasai, Ibnu Maja dan dishahihkan oleh at-Tirmidzi)

Banyak orang pulang haji dengan membawa hidayah, yang paling pokok adalah kita pulang haji dengan membawa hidayah.

7.  Jadikan seluruh hidupmu sesuai dengan sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bersungguh-sungguhlah untuk mengamalkannya. " . . . Tidaklah hmabaku senantiasa mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan amal-amal sunnah hingga Aku mencintainya. . . " (HR. Bukhari)

8.  Engkau telah kembali dengan membawa perasangka baik kepada Allah. Dosa-dosamu juga telah terlebur. Kondisimu laksana bayi yang baru dilahirkan oleh seorang ibu. Maka janganlah engkau padamkan cahaya di hatimu dengan lumpur dosa.

9.  Boleh jadi engkau juga telah berjanji kepada Allah untuk bertaubat (meninggalkan dosa), maka jangan engkau ulangi lagi. "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, . . ." (QS. Ali Imran: 8)

10.  Sarana yang utama untuk meneguhkan keistiqamahanmu adalah dengan melaksanakan dakwah (mengajak manusia) kepada Allah. "Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang shaleh dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?." (QS. Fushilat: 33)

Sarana yang utama untuk meneguhkan keistiqamahanmu adalah dengan melaksanakan dakwah (mengajak manusia) kepada Allah.

Saudaraku, para Hujjaj, setelah pulang haji tanyakan pada dirimu, apakah engkau masih merasakan capek dan lelah? Pasti kamu akan menjawab, "tidak". Begitulah hidup di dunia, kita merasa capek karena Allah, kemudian kita akan bersantai dan bersenang-senang untuk selama-lamanya di surga yang tinggi, yang tak akan pernah terdengar perkataan sia-sia di dalamnya. Kepada Allah-lah kita memohon kebaikan dan karunia-Nya.

(PurWD/saaid.net)

 

*  Pesan dari Syaikh Muhammad Syahrani diterjemahkan oleh Purnomo WD.

latestnews

View Full Version