Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulillah, keluarga, dan para sahabatnya.
Ada satu tradisi di sebuah masyarakat untuk menghatamkan Al-Qur'an sebulan sekali dalam satu pertemuan yang diselenggarakan setiap tanggap 17 dari bulan Hijriyah. Acaranya di beri nama Hataman Al-Qur'an. Caranya, masing-masing orang yang hadir membaca satu juz Al-Qur'an. Sehingga dalam satu waktu yang bersamaan 30 juz Al-Qur'an diselesaikan dalam satu waktu di satu tempat.
Diyakini dari acara tersebut, para hadirin mendapatkan pahala penuh menghatamkan Al-Qur'an. Benarkah keyakinan demikian itu? Berapa pahala yang akan didapatkan oleh hadirin yang membaca 1 juz Al-Qur'an?
Berkumpul untuk membaca Al-Qur'an memiliki keutamaan yang besar dalam sunnah nabawiyah. Salah satunya terdapat dalam shahih Muslim dari hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, "Dan tidaklah ada satu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah untuk membaca Al-Qur'an dan mengkajinya di antara mereka kecuali akan turun ketentraman atas mereka, mereka diliputi rahmat, dinaungi para malaikat, dan disebut oleh Allah di hadapan para malaikatnya." (HR. Muslim dan Abu Dawud)
Imam al-Tirmidzi meriwayatkan hadits yang dari Abdullah bin Mas'ud, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُوْلُ آلم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيْمٌ حَرْفٌ
"Siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah maka baginya satu hasanah (kebaikan). Dan satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan. Tidaklah aku membaca Aliif Laam Miim itu satu huruf, tetapi Aliif itu satu huruf, Laam itu satu huruf, dan Miim itu satu huruf." (HR. Al-Tirmidzi)
Namun keutamaan dan pahala yang besar ini tidak diperoleh kecuali dengan cara yang syar'i, dibenarkan oleh syariat. Di antara cara syar'i dalam membaca Al-Qur'an secara berjamaah adalah sekumpulan orang membaca Al-Qur'an untuk mengajinya, memahami tafsirnya, dan mengajarkan cara membaca yang benar. Di antara bentuk lainnya: salah seorang mereka membaca sementara yang lain mendengarkan dengan seksama supaya mereka merenungi dan memahaminya. Semua ini terdapat petunjuknya dalam sunnah nawabiyah.
Sementara pertemuan yang diadakan satu bulan sekali di atas untuk sama-sama membaca Al-Qur'an, masing-masing 1 Juz agar bisa terbaca 30 juz dalam satu waktu di satu tempat maka itu bukanlah termasuk menghatamkan Al-Qur'an. Dan masing-masing tidak mendapatkan pahala membaca Al-Qur'an secara sempurna dan lengkap. Masing-masing akan mendapatkan pahala sesuai dengan apa yang dibacanya.
Ulama Lajnah Daimah berkata: "Membagi juz-juz Al-Qur'an kepada orang-orang yang hadir agar masing-masing mereka membaca satu bagian dari Al-Qur'an tidaklah disebut menghatamkan Al-Qur'an oleh masing-masing mereka." (Fatawa al-lajnah al-daimah: 2/480).
Sementara hadir dan mengikuti acara tersebut untuk tabarruk (mengharapkan kecipratan berrkah) merupakan tujuan yang kurang tepat. Karena Al-Qur'an dibaca untuk mendekatkan diri kepada Allah, dihafalkan, ditadabburi, dan dipahami hukum-hukumnya. Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]