Oleh: Badrul Tamam
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه وبعد
Bulan Muharram adalah bulan yang kita disunnahkan memperbanyak puasa padanya, boleh di awalnya, pertengahnnya, atau ahirnya. Namun yang paling utama adalah pada tanggal sepuluhnya yang disebut hari Asyura.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
"Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadlan adalah puasa pada Syahrullah (bulan Allah) Muharram. Sedangkan shalat malam merupakan shalat yang paling utama sesudah shalat fardlu." (HR. Muslim, no. 1982)
Sabda beliau yang lain,
وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
"Puasa hari 'Asyura, sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang telah lalu." (HR. Muslim no. 1975)
Jika Anda ingin puasa tanggal 1 Muharram -yang pada tahun ini (1435 H.) jatuh pada hari selasa- bertepatan dengan jadwal shiyam Dawud Anda, maka Anda mengamalkan sunnah dan dapatkan keutamaan puasa bulan Muharram. Hanya saja, jika menghususkan tanggal satunya dengan meyakini keistimewaannya dibandingkan hari-hari sesudahnya maka tidak ada dalil shahih yang menganjurkannya. Yang disunnahkan adalah memperbanyak puasa pada bulan Muharramnya. Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]