Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Puasa ‘Asyura menghapuskan dosa setahun yang telah lalu. Berpuasa satu hari menghapuskan dosa dan kesalahan selama setahun. Demikian keutamaan shaum hari ‘Ayura, yaitu hari kesepuluh dari bulan Muharram.
Diriwayatkan di Shahih Muslim, dari Abu Qatadah Rahimahullah, ada seseorang bertanya kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam tentang puasa hari ‘Asyura. Beliau menjawab,
وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
"Puasa hari 'Asyura, sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang telah lalu." (HR. Muslim)
Disunnahkan untuk menambah puasa Asyura dengan puasa pada hari sebelumnya, yaitu tanggal Sembilan Muharram yang dikenal dengan hari Tasu’a. Tujuannya, untuk menyelisihi kebiasaan puasanya Yahudi dan Nashrani.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhuma, beliau berkata, “Ketika Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa padanya, mereka menyampaikan, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari itu adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nashrani.’ Lalu beliau Shallallaahu 'Alaihi Wasallam bersabda, ‘Kalau begitu, pada tahun depan insya Allah kita berpuasa pada hari kesembilan’. Dan belum tiba tahun yang akan datang, namun Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wasallam sudah wafat.” (HR. Muslim)
Berkata Imam al-Syafi’i dan para sahabatnya, Ahmad, Ishaq dan selainnya, “Disunnahkan berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh secara keseluruhan, karena Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam telah berpuasa pada hari ke sepuluh dan berniat puasa pada hari kesembilan.”
Berdasarkan catatan kalender yang beredar, Hari Tasu’a dan Hari ‘Asyura jatuh pada hari Kamis dan Jum’at (22 & 23 Oktober 2015). Di beberapa negara ada perbedaan penetapan awal Muharram sehingga berbeda di Tasu’a dan ‘Asyura-nya, yakni di hari Jum’at dan Sabtu. Mari kita niatkan untuk melaksanakan sunnah shiyam di bulan Muharram yang mulia ini. [Baca: Keutamaan Berpuasa Hari ‘Asyura & Tingkatannya]
Tingkatan Puasa ‘Asyura
Berkaitan dengan puasa ‘Asyura yang berada di bulan Muharram ini. Ibnul Qayyim Rahimahullah dalam Zaadul Ma'ad (2/76), "Urutan puasa ini ada tiga: Yang paling sempurna berpuasa satu hari sebelum dan sesudahnya, selanjutnya berpuasa pada hari ke sembilan dan kesepuluh -inilah yang paling banyak disebutkan hadits-, selanjutnya berpuasa hanya pada tanggal sepuluh saja." Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]