View Full Version
Kamis, 24 Aug 2017

Rincian Puasa di Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Sepuluh hari pertama Dzulhijjah adalah kumpulan hari penuh berkah. Di dalamnya terkumpul induk-induk ibadah yang tidak ada di kumpulan hari selainnya; seperti Haji dan umrah, shalat, puasa, sedekah, tilawah, dan lainnya.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengabarkan keutamaan amal shalih di dalamnya yang lebih dicintai oleh Allah Subahanahu wa Ta'ala.

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhu, Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda,

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

"Tidak ada satu amal shaleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah)." Para sahabat bertanya: "Tidak pula jihad di jalan Allah?" Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam menjawab: "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun." (HR. Al-Bukhari, Abu Daud dan  Ibnu Majah)

Di antara amal shalih tersebut adalah puasa. Di mana Allah Subahanahu wa Ta'ala menjadikanpuasa sebagai amal untuk-Nya. Ketika Allah sandarkan satu jenis amal kepada diri-Nya menunjukkan keutamaan dan keagungannya. Karenanya, puasa ini menjadi di antara amal shalih yang paling berhak mendapat perhatian.

Allah Subahanahu wa Ta'ala berfirman di hadits Qudsi,

كل عمل ابن آدم له إلاّ الصوم فإنه لي وأنا أجزي به

Setiap amal Anak Adam adalah untuknya kecuali puasa, sesungguhnya, ia untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan memberikan balasannya.” (Muttafaq ‘Alaih)

Imam Al-Nawawi menyebutkan hadits di atas dalam kitab Riyadhus Shalihin dengan bab,

باب فضل الصوم وغيره في العشر الأول من ذي الحجة

“Bab Keutamaan Puasa dan selainnya di sepuluh hari pertama dari Dzilhijjah”.

Hubungan antara bab yang ditulis Imam Nawawi dengan hadits yang dicantumkannya menunjukkan bahwa puasa menjadi salah satu amal istimewa di sepuluh hari ini. Bahkan puasa termasuk salah satu jenis amal shalih yang utama, sebagaimana firman Allah,

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ هُوَ لَهُ ، إِلَّا الصِّيَامَ فَهُوَ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

Setiap amal anak Adam adalah miliknya, kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasinya.” (Muttafaq ‘Alaih)

Dan yang paling utama dari kumpulan hari ini adalah hari kesembilannya yang disebut dengan hari ‘Arafah.

Para ulama sepakat, puasa hari 'Arafah adalah puasa sunnah dalam sehari yang paling utama. Keutamannya diterangkan dalam hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ

"Puasa hari 'Arafah; aku berharap kepada Allah akan menghapuskan dosa setahun yang telah lalu dan setahun sesudahnya." (HR. Muslim)

Dalam redaksi lain, "Dan beliau ditanya tentang puasa hari 'Arafah, lalu beliau menjawab:

يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ

"Ia menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun sesudahnya." (Muslim)

Dari Hunaidah bin Khalid, dari istrinya, dari sebagian istri Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wasallam, berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ تِسْعَ ذِي الْحِجَّةِ

Adalah Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam biasa berpuasa pada tangga 9 Dzulhijjah.” (HR. Abu Dawud dan Al-Nasai. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

Penutup

Kesempatan puasa di kumpulan hari pertama Dulhijjah ini sebanyak 9 hari. Seseorang bisa berpuasa pada sembilan hari pertamanya (tanggal 1 sampai 9) sekeluruhan, atau berpuasa pada kebanyakan harinya, atau separuhnya. Jika tidak mampu, maka janganlah meninggalkan puasa pada tanggal 9 nya. Yaitu shaum ‘Arafah.

Bagi yang terbiasa berpuasa bulanan seperti senin – Kamis, puasa Dawud, atau puasa tiga hari setiap bulan; hendaknya menambahkan niat dan semangatnya untuk melaksanakan amal-amal rutinnya itu di awal Dzulhijjah. Menggabungkan dua niat puasa sunnah dalam satu puasa. Berharap Allah akan beri keutamaan lebih dan pahala berlipat. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version