Oleh:
Sayed Muhammad Husen*
UMMAT Islam di seluruh dunia adalah satu, yang disatukan oleh aqidah, Rasul dan cara beribadah yang sama. Ummat Islam satu dalam konsep dan aksi. Kesatuan dan persatuan ummat ini tak terbatas di dunia, tapi berlanjut hingga yaumil akhir nanti. Salah satu gambaran persatuan Islam dapat kita lihat dari ibadah haji.
Ibadah haji adalah bukti ummat Islam bisa bersatu dalam pandangan, paham dan kepentingan. Ibadah haji membuktikan ummat Islam sedunia benar-benar bersatu, walaupun berbeda kedudukan ekonomi dan politik. Mereka meninggalkan egoisme pribadi dan interes negara masing-masing demi tujuan mulia.
Sikap moderat dan toleran jamaah haji menciptakan iklim kondusif untuk beribadah, berinteraksi dan berbagi. Dengan rasa kebersamaan sebagai saudara seiman, maka jamaah haji saling berbagi tentang kondisi daerah dan negara masing-masing. Di Tanah Suci mereka mendapat gambaran ril kondisi ummat Islam se-dunia.
Ada faktor lain ummat Islam bersatu dalam di tanah suci, yaitu ketegasan negara penyelenggara haji. Saudi Arabia sebagai khadam haramain bersikap sangat tegas dan keras terhadap berbagai bentuk gangguan ibadah haji.
Karena itu, sikap, pikiran dan perasaan bersatu ummat Islam di Tanah Suci, patut diteruskan dan diimplementasikan pasca haji di daerah dan negara masing-masing. Para haji mabrur yang kembali ke tengah-tengah ummat kiranya menjadi inisiator berpikir dan bertindak moderat. Haji mabrur juga, harus mendorong ketegasan negara terhadap perusak persatuan ummat.
Sungguh kita merindukan persatuan dan persudaraan ummmat, supaya tetap ibarat tubuh yang satu. Tak boleh ada bagian tubuh yang sakit atau disakiti, sebab sakit sebagian tubuh saja akan berakibat ke seluruh tubuh. Miskin dan tertindas sebagian ummat turut dirasakan ummat yang lainnya. Demikian juga sukses dan bahagia, akan ikut dirasakan saudara seiman seluruhnya.
Kita percaya, bahwa alumni haji yang akan kembali ke Indonesia dan jamaah haji yang sudah melalukan ibadah haji tahun-tahun sebelumnya, akan terus menerus menginspirasi masyarakat dan negara tentang pentingnya persatuan ummat dan persaudaraan Islam. Maka ibadah haji sebagai bukti persatuan ummat, harus dibuktikan pula persatuan itu dalam kehidupan sehari-hari. * Pemerhati dunia Islam tinggal di Banda Aceh