View Full Version
Kamis, 04 May 2023

Jangan Tinggalkan 2 Rakaat Fajar

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Di antara amalan sunnah yang sangat dijaga Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam –di dalam dan di luar Ramadhan- adalah 2 rakaat fajar. Yaitu dua rakaat setelah adzan Shubuh. Istilah lainnya, dua rakaat qabliyah Shubuh.

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu 'Anha, ia berkata:

لَمْ يَكُنْ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم عَلَى شَيْءٍ مِنْ اَلنَّوَافِلِ أَشَدَّ تَعَاهُدًا مِنْهُ عَلَى رَكْعَتَيْ اَلْفَجْرِ

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak pernah memperhatikan shalat-shalat sunnah melebihi perhatiannya terhadap dua rakaat fajar.” (Muttafaq ‘Alaih)

Dua rakaat fajar ini termasuk shalat sunnah rawatib mu’akkadah; yaitu sangat ditekankan untuk dilaksanakan. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam senantiasa menjaganya; baik saat muqim atau safar. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits 'Aisyah yang lain, “bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak pernah meninggalkannya (dua rakaat sebelum shubuh) sama sekali." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah kesiangan melaksanakan shalat Shubuh dalam satu perjalanan. Beliau bangun saat matahari sudah terbit. Kemudian beliau menyuruh Bilal untuk mengumandangkan adzan. Lalu beliau wudhu dan shalat fajar dua rakaat yang diikuti oleh para sahabat. Kemudian beliau menyuruh Bilal mengumandangkan iqamah dan beliau shalat Shubuh bersama mereka.” (HR. Abu Dawud dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah menerangkan keutamaannya,

رَكْعَتَا اَلْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ اَلدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

Dua rakaat fajar itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim)

Imam Nawawi Rahimahullah memaknakan lebih baik dari dunia, yaitu dari kenikmatannya.

Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Bassaam –semoga Allah ampuni dosa beliau dan kedua orang tuanya-, dalam Taudhih Al-Ahkam (2/382) berkata, “Sesungguhnya dua rakaat Fajar adalah shalat rawatib paling utama, keduanya lebih baik daripada dunia dan apa yang ada di dalamnya. Sungguh Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak pernah meninggalkan keduanya saat di tempat tinggalnya dan tidak pula saat safar.”

[Baca: Dua Rakaat Fajar Lebih Baik dari Dunia & Seisinya; Kapan Pelaksanaannya?]

Dalam lafadz Muslim dari hadits ‘Aisyah Radhiyallahu 'Anha, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang bersabda tentang keutamaan 2 rakaat saat terbit fajar,

لَهُما أحبُّ إليَّ مِن الدنيا جميعًا

“Keduanya lebih aku sukai daripada seluruh isi dunia.”

Semua ini menunjukkan keutamaan besar shalat sunnah fajar. Bukan berarti tidak ada shalat sunnah lain yang lebih utama dari itu; seperti tahajjud di sepertiga malam terakhir  dan witir.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah bersabda,  

وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

"Dan shalat paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR. Muslim)

Penutup

Shalat sunnah 2 rakaat fajar merupakan shalat sunnah rawatib yang paling utama. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak pernah meninggalkannya; saat muqim atau safar. Beliau jelaskan keutamaanya, lebih baik dari kesenangan dunia seisinya. Wallahu a’lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version