Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Apabila ada jamaah shalat Jum’at (makmum) terlambat datang dan mendapati imam telah shalat maka ia langsung shalat bersama imam. Jika imam masih berdiri di rakaat pertama, maka ia telah mendapati shalat Jum’at.
Jika makmum mendapati imamnya berada di rakaat kedua sebelum ruku’ maka ia masih mendapatkan satu rakaat bersama imam, maka ia menambahkan satu rakaat lagi seusai salamnya imam. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ أدركَ ركعةً منْ صلاةٍ معَ الإمامِ فقدْ أدركَ الصلاةَ
“Siapa mendapati satu rakaat shalat bersama imam benar-benar ia telah mendapati shalat (Jum’at).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Adapun yang tidak mendapati dua rakaat tersebut, seperti ia mendapati imam sedang sujud atau duduk antara dua sujud di rakaat kedua, maka ia tidak mendapati shalat Jum’at. Ia meniatkan shalatnya itu sebagai shalat Dzuhur. Artinya, setelah imamnya salam maka ia menyempurnakan 4 rakaat.
Demikianlah fatwa sejumlah sahabat Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam; seperti Ibnu Umar yang berkata, “jika seseorang mendapatkan satu rakaat pada shalat Jum’at, maka hendaklah ia menambahkan satu rakaat lagi. Jika ia mendapati mereka sedang duduk pada rakaat kedua, maka hendaklah ia menyempurnakan empat rakaat.” (Diriwayatkan oleh Abdurrazaq, Ibnu Abi Syaibah, dan al-Baihaqi. Sanadnya shahih)
Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata, “barangsiapa mendapatkan satu rakaat, maka ia telah mendapatkan Jum’at. Dan barangsiapa tidak mendapatkan Jum’at maka hendaklah ia mengerjakan shalat empat rakaat. (Diriwayatkan oleh Abdurrazaq, Ibnu Abi Syaibah, dan al-Baihaqi. Sanadnya shahih)
Syaikhul Islam juga menuturkan pendapat ini dari Anas, ‘tidak diketahui ada sahabat yang menyelisihi pendapat ini dan banyak yang menuturkan bahwa ini adalah Ijma’ para sahabat. Dan ini pendapat Jumhur Ulama, yaitu: Malik, al-Syafi’i, Ahmad, dan selainnya. (Lihat Shahih Fiqih Sunnah, Abu Malik Kamal: 2/330)
Kesimpulannya, makmum masbuk (terlambat) yang mendapati satu rakaat maka ia mendapatkan shalat Jum’at. Ia menambah satu rakaat lagi setelah imam salam. Sedangkan yang mendapati kurang dari satu rakaat, maka ia tidak mendapatkan shalat Jum'at. setelah imam salam, ia (makmum yang terlambat) menambah empat rakaat. Wallahu a’lam. [PurWD/voa-islam.com]