

Oleh: Badrul Tamam
Khutbah Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا
--يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ --
-- يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا --
-- يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا --
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وآله وسلم، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ
Ma’asyiral Muslimin, saudaraku seiman, - rahimakumullah- !!!
Di antara nikmat Allah adalah anugerah pasangan dan keturunan. Hidup dalam satu keluarga yang saling mengasihi dan menyayangi. Dengan ini kita mendapatkan ketentraman dan ketenangan serta kebahagiaan. Digambarkan “Rumahku adalah surgaku”.
Di antara amanah terbesar yang Allah titipkan kepada seorang laki-laki adalah kedudukannya sebagai suami dan ayah dalam rumah tangga; sebagai pemimpin, pelindung, dan penjaga keluarganya.
Amanah ini bukan sekadar urusan nafkah dan materi duniawi, tetapi amanah yang menyangkut iman – Islam, ubudiyah, akhlak, dan keselamatan di akhirat bagi seluruh anggota keluarga.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ
"Laki-laki (suami) adalah penanggung jawab atas para perempuan (istri) karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari hartanya." (QS. Al-Nisa': 34)
Dan Rasulullah ﷺ bersabda:
كُلُّكُمْ رَاعٍ فَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. . . وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهْوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ،
"Setiap kalian ra'in (penanggung jawab) dan masing-masing akan ditanya tentang tanggungjawabnya. . . . Seorang laki-laki menjadi penanggung jawab dalam keluarganya, dan akan ditanya tentangnya." (Muttafaq 'Alaih)
Ayat dan hadits ini menunjukkan bahwa seorang ayah adalah imam dalam rumahnya, penjaga keselamatan akidah dan akhlak keluarganya.
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!!!
Di antara tugas terbesar seorang ayah adalah menyelamatkan diri dan keluarganya dari api neraka. Allah Subahanahu wa Ta'ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS. Al-Tahrim : 6)
Ayat ini menegaskan bahwa seorang ayah wajib memperbaiki dirinya terlebih dahulu—taat kepada Allah, menjauhi dosa, dan segera bertaubat saat tergelincir—lalu ia membimbing keluarganya menuju jalan keselamatan.
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu menafsirkan ayat ini dengan:
علِّموهم، وأدّبوهم
“Ajarkanlah mereka tentang agama, dan didiklah mereka dengan akhlak mulia.”
Mujahid rahimahullah berkata:
اتقوا الله، وأوصوا أهليكم بتقوى الله
“Ajarkan kepada mereka perkara-perkara yang dapat menyelamatkan mereka dari Neraka.”
Sedangkan Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu 'Anhuma menjelaskan,
اعملوا بطاعة الله، واتقوا معاصي الله، ومروا أهليكم بالذكر ينْجيكم الله من النار
“Kerjakanlah ketaatan kepada Allah, dan bertakwalah dengan menjauhi maksiat terhadap Allah. Perintahkanlah keluarga kalian untuk berdzikir (mengingat Allah), niscaya Allah akan menyelamatkan kalian dari api Neraka.”
Maka wahai para ayah, amanah kalian bukan hanya mencari nafkah. Lebih dari itu, kalian adalah guru akidah, pendidik akhlak, dan penjaga kehormatan keluarga.
Teladan yang baik datang dari Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam, beliau tidak hanya berdoa untuk anak-anaknya, tetapi juga mendidik mereka dengan kesungguhan. Ucapannya yang penuh cinta termaktub dalam Al-Qur’an:
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي
“Ya Rabbku, jadikanlah aku dan anak keturunanku termasuk orang-orang yang mendirikan shalat. . .”
Di tempat lain, al-Qur'an juga merinci pengajaran Luqman al-Hakim kepada Anaknya dalam QS. Luqman: 13 – 19, di antaranya:
Ini menunjukkan bahwa ayah adalah guru moral dan akidah bagi anak-anaknya.
Dari kalangan sahabat ada teladan dari sahabat Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhu, beliau dikenal tegas kepada dirinya sebelum menegur keluarganya. Ia berkata:
“Demi Allah, jika salah satu dari keluargaku berbuat dosa, aku akan memberikan hukuman dua kali lipat; pertama karena dosanya, dan kedua karena ia tinggal dalam rumah Umar.”
Ini bukan kekerasan—tetapi ketegasan dalam menjaga kemuliaan keluarga dari maksiat.
Dari sini dapat pula kita ambil faidah bahwa bentuk nyata tanggung jawab seorang ayah, di antara:
Wahai kaum muslimin, ketahuilah bahwa keluarga adalah investasi yang paling nyata untuk akhirat. Tidak ada yang lebih menyakitkan di hari kiamat selain melihat anggota keluarga terseret menuju Neraka karena kelalaian kepala rumah tangga.
Semoga Allah menjadikan kita ayah-ayah yang bertanggung jawab, yang menangis takut kepada-Nya, yang berjuang menyelamatkan keluarga dari kemaksiatan dan kelalaian. Aamiin.
َأَقُولُ قَوْلِي هٰذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ، فَاسْتَغْفِرُوهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
_________________________________________________________________________
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
أُوصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى كَمَا قَالَ رَبُّنَا عَزَّ وَجَلَّ
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Kaum muslimin, Sidang Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah !!!
Amanah menjadi ayah adalah amanah yang mulia. Di pundak seorang ayah tergantung keselamatan keluarga. Semakin besar usahanya membina keluarga di dunia, semakin besar harapannya berkumpul bersama mereka di Surga.
Karena itu, mari kita memohon kepada Allah agar memberi kita kekuatan untuk:
اللهم اجعلنا من الآباء الصالحين، والقادة المهتدين، والحفظة لأهلينا من النار
اللهم أصلح لنا أزواجنا وذرياتنا، واجعلهم قرة أعين لنا في الدنيا والآخرة
اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات، والمسلمين والمسلمات، الأحياء منهم والأموات
اللهم انصر الإسلام والمسلمين، وأذل الشرك والمشركين
ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
Penutup Khutbah
عباد الله، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ.فاذكروا الله العظيم يذكركم، واشكروه على نعمه يزدكم، ولذِكر الله أكبر، والله يعلم ما تصنعون.