JAKARTA (voa-islam.com) – Dipicu oleh rasa geram dan gemas terhadap megakasus Bank Century Amien Rais menyebut ”Tuhan sudah malas untuk intervensi” terhadap kemelut bangsa.
Pada mulanya, mantan Ketua MPR Amien Rais merasa heran dengan adanya pernyataan sebagian orang, di antaranya Presiden SBY, yang menganggap pihak yang bertanggung jawab dalam bai lout Bank Century tidak bisa diadili.
Amien mengakui bahwa kasus skandal Bank Century adalah kasus yang sangat besar. Berlarut-larutnya kasus Century menurut Amien, karena tidak adanya ketegasan Presiden SBY. “Ini berawal dari tidak adanya ketegasan, kalau saya berandai-andai seharusnya eksekutif mengambil-alih. Jika ada yang bersalah, ya diberikan sanksi,” jelasnya.
Kritikan Amien terhadap berbagai kasus korupsi, kolusi, nepotisme dan berbagai penyimpangan di republik ini memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Amien memang jagonya.
Terhadap pidato Presiden SBY di Mabes TNI Cilangkap, Jaktim, Senin (25/1/2010), bahwa kebijakan pemerintah seperti pemberian dana talangan (bailout) kepada Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun tidak bisa dipidanakan, Amien Rais mengkritik keras Presiden SBY sebagai sebuah kegoblokan yang luar biasa.
"Saya merasa agak aneh, tapi saya merasa banyak masyarakat yang percaya dengan pola pikir itu. Kebijakan kok tidak bisa diadili. Ini benar-benar kegoblokan yang luar biasa," kata Amien di FX Plaza, Jl Sudirman, Jakarta, Kamis (28/1/2010).
“Contohnya jika kebijakannya diktator, masa kita terima saja. Kebijakan sumber daya yang ugal-ugalan masa itu tidak bisa diadili,” kata Amien.
Sayangnya, ketika berkomentar, Amien kadang kebablasan hingga membanyolkan Tuhan, lalu terjerumus kepada pelecehan (istihza) kepada Tuhan. Entah sengaja atau tidak, terhadap benang kusut megakasus Bank Century, Amien mengatakan bahwa Tuhan sudah malas untuk intervensi di dalam keadaan kita (kasus Century, ed.) yang seperti ini.
Amien meminta masyarakat Indonesia tidak putus asa menyikapi perkembangan kasus Bank Century. Dia berharap ada keajaiban malaikat yang menghampiri Presiden SBY untuk menyelesaikan kasus ini.
...Sepertinya Tuhan sudah malas untuk intervensi di dalam keadaan kita yang seperti ini,” kata Amien...
“Semoga saja malaikat bisa membisikkan SBY. Tapi apakah malaikat akan dikirim ke Indonesia? Sepertinya Tuhan sudah malas untuk intervensi di dalam keadaan kita yang seperti ini,” kata Amien di FX Plaza, Jl Sudirman, Jakarta, Kamis (28/1/2010).
Meskipun berseloroh, ungkapan Pak Amien bahwa ”Tuhan sudah malas” itu tidak bisa dibenarkan. Sebagai mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, pasti Pak Amien tidak lupa bahwa Allah memiliki asmaul husna, nama-nama indah, di antaranya: Al-Quddus (Maha Suci), Al-Hamiid (Maha Terpuji), Al-Jaliil (Maha Mulia), dll. Dalam daftar asmaul husna itu tidak terdapat sifat malas bagi Tuhan. Lantas, dari mana Pak Amien terinspirasi untuk menyebut Tuhan sudah malas?
Sebagai Penasihat PP Muhammadiyah, seharusnya Pak Amien sangat akrab dengan buku Kuliah Aqidah karya Prof Dr H Yunahar Ilyas Lc MA, yang dijadikan rujukan di berbagai perguruan tinggi Muhammadiyah.
Prof Dr HM Amien Rais boleh saja geram dan gemas terhadap megakasus Bank Century. Sebagai anak bangsa yang berjasa besar dalam menumbangkan rezim Soeharto, Amien memang layak mengkritik pemikiran SBY sebagai ”kegoblokan yang luar biasa,” jika menurutnya itu memang sudah keterlaluan. Tapi jika gara-gara Century, lantas menyebut ”Tuhan sudah malas untuk intervensi” terhadap kemelut bangsa, ini sudah kebablasan.
Hati-hati Pak Amien, karena semua yang kita ucapkan itu akan kita pertanggungjawabkan di akhirat kelak.
”Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya” (Qs Al-Isra 36). [taz/okz/dbs]