View Full Version
Sabtu, 20 Feb 2010

Logika Sesat JIL: Manusia Sama Dengan Monyet

SOLO (voa-islam.com) - Pernyataan Luthfie Assyaukani yang menyamakan Nabi Muhammad SAW dengan nabi palsu Lia Eden direaksi keras oleh banyak kalangan. Koordinator Tim Pembela Muslim (TPM), Mahendradatta, bahkan meragukan kapasitas keilmiahan Luthfie sebagai seorang yang meraih gelar PhD. Mahendra bahkan menyamakan logika Luthfie layaknya anak kecil.

Saat tampil sebagai saksi ahli pemohon kasus penghapusan UU an Agama di MK pada 17 Februari lalu, Luthfie Assyaukanie mengatakan kasus Lia Eden sama dengan awal penyebaran Islam oleh nabi Muhammad. Apa yang dilakukan Lia sama seperti yang dilakukan Nabi Muhammad. Pada awal berdakwah, Lia dan Nabi Muhammad sama-sama sebagai minoritas yang dipersalahkan oleh mayoritas.

...Pernyataan Luthfie Assyaukanie tidak memenuhi kaidah intelektual. Bahkan ia menggunakan metode komparatif yang ngawur sehingga menghasilkan kesimpulan yang sesat....

Luthfie sendiri saat itu langsung minta maaf karena memahami penyataannya akan mengundang kontroversi. Namun pernyataan maaf itu dinilai tidak cukup, terbukti hingga hari ini masih Pernyataan itulah yang memancing reaksi kalangan Islam karena Luthfie telah dinilai menghina Nabi Muhammad.

Koordinator Tim Pembela Muslim (TPM), Mahendradatta, menilai pernyataan Luthfie Assyaukanie tersebut tidak memenuhi kaidah intelektual. Bahkan dia mengatakan Luthfie menggunakan metode komparatif yang ngawur sehingga menghasilkan kesimpulan yang sama sekali sesat.

"Untuk seorang yang mengaku bergelar PhD, pernyataan seperti itu jelas-jelas tidak masuk akal. Pernyataan seperti itu seperti pernyataan anak kecil yang masih kurang lengkap dalam mengambil kesimpulan dan dua hal yang diperbandingkan," ujar Mahendradatta dalam jumpa pers di Solo, Jumat (19/2/2010).

Mahendra mengatakan, seorang anak kecil mungkin saja mengambil kesimpulan tidak masuk akal dengan menyamakan manusia dengan monyet hanya gara-gara keduanya suka memakan pisang. Namun jika kesimpulan seperti itu disampaikan orang dewasa, apalagi yang bergelar doktor, maka kesimpulan itu adalah buah dari sesat pikir.

...anak kecil mungkin saja menyamakan manusia dengan monyet hanya gara-gara keduanya suka memakan pisang. Namun jika itu disampaikan orang dewasa, apalagi yang bergelar doktor, maka itu adalah buah dari sesat pikir...

Jika logika ngawur Luthfie Assyaukani diterapkan, berarti Luthfie Assyaukani dan monyet bisa dipersamakan dan disejakarkan karena sama-sama suka makan pisang. [taz/dtk]

Baca berita terkait:

  1. Ulil JIL: Dunia Islam Paling Banyak Melanggar HAM, Harus Berguru pada Obama
  2. Ulil Abshar: Hukum Tuhan Perlu Ditafsirkan Ulang
  3. JIL Berulah: Lakukan Penodaan Islam dalam Sidang UU Penodaan Agama
  4. Pemerintah Tolak Cabut UU Penistaan Agama, Bila tidak Maka ini Akibatnya...
  5. Gugatan UU Penodaan Agama: Majelis Mujahidin Curigai Intervensi Amerika
  6. Polemik Hasyim Muzadi - Gus Dur, Atheis?
  7. PBNU Tolak Campur Tangan Amerika di Sidang UU Penodaan Agama
  8. Logika Sesat JIL: Manusia Sama Dengan Monyet

latestnews

View Full Version