JAKARTA (voa-islam.com) - Gayus Tambunan bukanlah satu-satunya pelaku mafia pajak di Ditjen Pajak Kementerian Keuangan. Banyak Gayus lain yang belum terungkap dan itu harus ditangkap agar pemerintah mampu membongkar mafia pajak kakap, tidak hanya kelas teri.
Aktivis Islam Eggi Sudjana geram melihat praktik kotor yang dilakukan pejabat pajak Gayus Tambunan.
Sebab, PNS dengan golongan IIIA bisa mengeruk uang negara mencapai Rp 25 miliar. Dalam perkiraan Eggi, di Kantor Pajak masih banyak Gayus-Gayus lain yang masih bergentayangan.
Eggi pun kemudian berandai-andai. Kalau di Indonesia ada 32 ribu pejabat pajak dan yang mengorupsi uang pajak seperti Gayus ada 10%, maka rata-rata uang pajak yang dikorupsi jumlahnya mencapai 3.200 x Rp 25 miliar atau Rp 28 triliun.
Eggi yakin praktik yang dilakukan oknum-oknum pejabat pajak sudah berlangsung lama. Dan ini merupakan bukti lain kegagalan Sri Mulyani Indrawati dalam memimpin Departemen Keuangan. Kegagalan Mulyani lainnya, menurut Eggi, menjaga amanat sebagai ketua Komisi Stabilitas Sistem Keuangan (KKSK) yang mengakibatkan terjadinya kasus Bank Century.
Maka, langkah terbaik yang harus dilakukan Mulyani sebagai pejabat publik adalah mundur dari jabatannya. "Kalau di Jepang pejabat seperti Mulyani sudah bunuh diri atau paling tidak mundur dari jabatannya," ujar Eggi, Kamis (1/4/2010).
...salah satu hambatan berat dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih di Indonesia adalah pejabat-pejabat yang bersalah tidak mau mundur...
Menurut Eggi, salah satu hambatan berat dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih di Indonesia adalah pejabat-pejabat yang bersalah tidak mau mundur. Hal tersebut sangat berbeda dengan yang terjadi di Jepang. "Ke depan kita harus mendorong adanya budaya malu di kalangan pejabat yang bersalah," lanjut Eggi.
Sebelumnya, pernyataan senada juga diungkapkan oleh Dradjad Wibowo. Politisi yang juga ekonom Partai Amanat Nasional ini menilai kasus penggerogotan pajak yang diduga dilakukan Gayus Tambunan laiknya gunung es. Kasus Gayus hanya bagian kecil dari kasus korupsi yang terlihat di Kementerian Keuangan.
Kasus ini harus menjadi momen untuk membongkar mafia pajak, cukai, penerimaan negara bukan pajak, dan kekayaan negara di Kementerian Keuangan.
"Kalau pegawai baru seperti gayus saja sudah berani 'menelan kerbau', bisa dibayangkan 'dinosaurusnya' segede apa yang ditelan seniornya?" kata dia melalui sms.
...Jika satu Gayus saja sudah merepotkan orang satu negara, bisa dibayangkan bagaimana bila Indonesia punya banyak gayus?...
Satu orang Gayus gegerkan saja sudah bikin ribut banyak institusi pusat, dari kepolisian, kementerian keuangan, Kejaksaan Agung, dll. Jika satu Gayus saja sudah merepotkan orang satu negara, bisa dibayangkan bagaimana bila Indonesia punya banyak gayus? [taz/dari berbagai sumber]