View Full Version
Rabu, 26 May 2010

Subhanallah, Palembang Heboh Ditemukan Daging Berlafaz Allah

Palembang (voa-islam.com) – Masyaallah, memang Allah terkadang memberikan tanda-tanda kekuasaanNya dibalik sebuah musibah melalui berbagai macam cara. Selasa Pagi Dapur sukarela di lokasi kebakaran Jalan Pepera Lorong Rukun Jaya, Kelurahan 20 Ilir D III, Kecamatan Ilir Timur I, Sungai Baung, mendadak gempar dengan ditemukannya lafal Allah dalam potongan daging sapi.

Atun, 48,warga yang pertama kali melihat fenomena itu, mengaku tak sengaja bisa menemukan keanehan daging tersebut. berawal dari niatnya yang hendak memasak kaget setelah menemukan tulisan kaligrafi menyerupai lafaz Allah dalam potongan daging sapi hasil sumbangan dermawan asal Lampung.

Pagi itu ceritanya sekitar pukul 09.00 WIB dia bersama ibu-ibu tetangga sekitar rumahnya sedang bersiap memasak untuk para korban kebakaran yang tinggal tak jauh dari rumahnya. Namun, saat tengah asyik mengiris bongkahan daging yang terakhir, Atun melihat sedikit keganjilan pada belahan daging yang sudah dipotongnya menjadi dua bagian tersebut.

“Dak tau ngapo, yang terakhir itu nak kubelah duo nian dagingnyo. Padahal yang pertamo tadi langsung kubelah kecik-kecik. Ehh waktu kujingok ngapo cak tulisan kaligrafi? Laju kutanyo dengan ayuk aku, ruponyo dio nyingok jugo,”ujarnya atun saat menemukan lafal Allah dalam daging sapi tersebut.

Karena masih penasaran,Atun pun bergegas bertanya dengan salah seorang ustad di kampungnya dan ternyata sang ustad juga melihat kenyataan yang sama. Atas inisiatif itulah akhirnya,daging berlafazkan dua kalimat syahadat itu tidak jadi di masak rendang dan dipamerkan di depan rumahnya yang tak jauh dari posko kebakaran.

Menurut Atun, daging itu keseluruhannya memiliki bobot sekitar 5 kg dalam keadaan sudah direbus. Daging itu didapat dari adik misannya seorang anggota polisi dari Kota Lampung. Karena kebetulan terjadi musibah kebakaran di sekitar rumahnya,Atun dan sang adik pun akhirnya memutuskan menyumbangkan daging tersebut untuk dikonsumsi sebagai lauk makan siang bagi para korban kebakaran.

“Katek firasat apo-apo, cuma kalo dipikir lagi mungkin penemuan ini ado hikmahnyo jugo biar korban yang dapet musibah kebakaran biso lebih sabar. Mungkin jugo ini tando-tando biar kito lebih deket lagi samo Allah SWT,”jelas Atun mencoba mengambil hikmah.

...Fenomena penemuan daging berlafaz tasbih itu merupakan tanda bahwa seluruh makhluk yang tercipta di dunia ini juga ikut mengesakan Allah SWT...

Hingga siang kemarin, arus pengunjung yang tak kunjung surut termasuk anak-anak sekolah dasar dan dermawan yang kebetulan memberi bantuan ke posko. “Dari tadi pagi dek rame, ini lah lumayan agak sepi. Banyak nian rato-rato nak moto galo pake hape. Belum tau nak diapoke daging itu kagek nunggu kesepakatan wong banyak, tapi yang sebagian lagi sudah dimasak jadi rendang,” kata ibu tiga anak tersebut.

Untuk sementara, daging itu akan tetap dipajang untuk memenuhi rasa penasaran warga yang belum sempat melihat. Seperti diketahui, daging aneh itu memiliki warna seperti daging sapi yang sudah direbus pada umumnya, sedikit kecokelatan muda. Namun bedanya, di bagian tengah daging terdapat semacam serat yang beraturan dan berbentuk seperti lafaz Allah.Sedangkan,serat itu diperkirakan terbentuk dari otot-otot daging di bagian paha atas sapi.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumsel Sodikun mengatakan, fenomena penemuan daging berlafaz tasbih itu merupakan tanda bahwa seluruh makhluk yang tercipta di dunia ini juga ikut mengesakan Allah SWT.

Jadi, bukan hanya manusia, melainkan juga hewan.Namun, hal itu jangan sampai membawa umat yang melihatnya terjebak ke hal-hal syirik. “Penemuan itu tentu saja menarik ya, karena daging sapi juga ciptaan Allah. Ini bisa jadi pertanda bahwa tidak hanya manusia yang mengesakan Allah.

Tetapi, kita imbau umat salah mengartikan bahwa daging ini punya kelebihan yang bisa mengarahkan ke hal-hal yang berbau syirik,”tegasnya. Sebaliknya,penemuan itu,kata Sodikun, hendaknya disikapi sebagai isyarat dari Allah SWT untuk selalu mengesakan nya seperti juga makhluk lain di muka bumi. Dengan begitu, penemuan ini bisa diambil hikmah sebagai momentum meningkatkan keimanan kepada Sang Pencipta. (ibndzar/si)


latestnews

View Full Version