View Full Version
Sabtu, 31 Jul 2010

Astagfirullah! 200 Ribu Banser GP Ansor Lindungi Sekte Sesat Ahmadiyah

Kuningan (voa-islam.com) -Bukannya membantu membubarkan Jemaah Ahmadiyah, Gerakan Pemuda Ansor buru-buru memberikan dukungan. Sekitar 150 ribu Barisan Ansor Serbaguna justru (Banser) siap diterjunkan melindungi jemaah Ahmadiyah dari penyerangan ormas.

Hal ini ditegaskan Ketua GP Ansor kabupaten Kuningan Muplihudin kepada wartawan di Kuningan, Juma`at (30/7). GP Ansor siap bahu-membahu dengan jemaah Ahmadiyah untuk melawan kesewenang-wenangan.

...Jika jumlah 50 ribu personil Banser masih kurang ada 150 ribu cadangan siap turun membantu untuk memberikan perlindungan kepada Jema`at Ahmadiyah'' katanya...

"Jika jumlah 50 ribu personil Banser masih kurang ada 150 ribu cadangan siap turun membantu untuk memberikan perlindungan kepada Jema`at Ahmadiyah sambil menunggu perintah Kyai-Kyai Nahdatul Ulama," katanya.

Muplihudin menegaskan GP Ansor mengutuk tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok tertentu. Tindakan penyegelan masjid jemaah Ahmadiyah di Desa Manis Lor, Kuningan, Jawa Barat, beberapa hari lalu, sudah keterlaluan.

"Bentrokan yang terjadi beberapa hari lalu yang menimpa saudara kita yaitu kelompok aliran Jema`at Ahmadiyah merupakan tindakan yang tindakan terpuji,main hakim sendiri," katanya.

Ahmadiyah Tuduh Bupati Kuningan Penyebab Bentrokan

Selain itu, Bupati Kuningan Aang Hamid Suganda justru dituding sebagai penyebab utama terjadinya bentrokan pada hari Rabu (28/7) di Desa Manis Lor kecamatan Jalaksana. Tudingan tersebut dilontarkan oleh kelompok Jema'at Ahmadiyah.

"Kebijakan yang diambil oleh Bupati Kuningan Aang Hamid Suganda memperkeruh suasana di Desa Manis Lor sehingga kelompok Jema`at Ahmadiyah merasa dirugikan, baik moril maupun materil," kata Ketua pengamanan Jema`at Ahmadiyah Deden Sujdana kepada wartawan, Sabtu (31/7).

Akibat kebijakan yang dilakukan oleh Suganda dan Kapolres Kuningan AKBP Yoyoh, tutur Deden, menyebabkan ketenangan jema`at Ahmadiyah terganggu. (Ibnudzar/anr)

 



latestnews

View Full Version