Hidayatullah.com--Imam Safari, saksi kunci kasus pertikaian antara Irena Handono dengan Diki Candra, hingga kini belum diketahui keberadaannya. Hal ini mengundang kecurigaan beberapa pihak.
Ketua Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI), KH. Athian Ali M mengatakan, dia mengaku pernah bertemu sekali akhir Juni lalu. Kala itu ia sengaja didatangkan oleh Diki Candra ke kediamannya.
Kedatangan keduanya guna memperkuat tuduhan terhadap Irena Handono yang pada bulan September lalu pernah berada di sebuah gereja di Singapura dengan berpakaian biarawati dan berkalung salib.
Selain menjelaskan hal itu, Imam dan Diki akan mencari bukti-bukti baru di Malang yang akan menguatkan tuduhannya itu.
Sayang, waktu itu lantaran Athian menganggap tidak terlalu penting mengorek identitas Imam Safari yang sebenarnya, jadi ia tidak sempat meminta bukti KTP, paspor, dan identitas lain. Meski demikian, Diki tetap siap melakukan mubahalah dengan Irena Handono.
“Saya siap, bahkan lebih siap untuk bermubahalah,” ujar Athian menirukan Diki waktu itu.
Hari Ahad kemarin Imam Safari sudah menyatakan kesiapannya menghadiri mubahalah. Namun tiba-tiba, pada waktu yang dijanjikan, ia tidak muncul di depan ribuan orang.
Dua kali dipanggil Athian saat acara, tidak juga muncul. Namun, menurut Diki, Imam memang direkomendasikan untuk tidak hadir sehingga Diki Candralah yang melakukan mubahalah, meski kasus tersebut berawal dari laporan Imam Safari. Sedangkan, Irena Handono sendiri menilai, sosok Imam Safari adalah figur “fiktif” buatan Diki Candra. [sumber:www.hidayatullah.com]