View Full Version
Ahad, 19 Jul 2009

Aktifis Islam Waspada, Menjadi Target Pasca Ledakan

(Bekasi/voa-Islam.com) – Pasca peristiwa ledakan bom 17 Juli 2009, di Hotel Riz Carlton dan JW Marriott, Mega Kuningan, Jakarta. Para pengamat mulai memunculkan analisa-analisanya. Tidak sedikit analisa mereka mengarah kepada kelompok aktifis Islam, terutama Jama’ah Islamiyyah.
 
Sebagi contoh Pakar kriminologi Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala dalam antaranews.com berspekulasi bahwa pelakunya dari kelompok JI.

Analisa lebih tegas lagi diungkapkan pakar terorisme internasional Rohan Gunaratna seperti dilansir harian Australia, News.com.au , Jumat (17/7/2009) yang langsung menuduh kelompok JI dibalik aksi ini.

”Lagi-lagi Jakarta diguncang bom. Sembilan orang tewas dan puluhan luka-luka dalam ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton. Kelompok Jemaah Islamiyah (JI) merupakan satu-satunya kelompok yang mampu melakukan serangan bom seperti di kedua hotel bergengsi tersebut.” katanya (detik.com, Jumat, 17/07/2009)
 
Bahkan Gunaratna memprofokasi polisi untuk menangkap dan memenjarakan lagi Ust. Abu Bakar Ba’asyir.

”Pengeboman di Indonesia tidak akan berhenti sampai "pemimpin spiritual" JI, Abu Bakar Ba'asyir ditangkap dan dipenjara.” katanya

Dikatakan Gunaratna, Abu Bakar Ba'asyir tetap menjadi pemimpin spiritual gerakan JI dan motivator utama kekerasan yang dilakukan kelompok itu.

"Abu Bakar Ba'asyir terus mengajarkan kebencian dan kekerasan dan kekerasan tak akan berhenti sampai dia ditangkap dan dipenjara," tegas Gunaratna.

Sebelumnya direktur proyek keamanan nasional Australia, Australian Strategic Policy Institute (ASPI), Dr Carl Ungerer, mengatakan, kelompok kecil anggota JI kemungkinan mendalangi serangan bom di JW Marriott dan Ritz Carlton tersebut. Sehari sebelum pengeboman itu terjadi, ASPI bahkan merilis laporan yang mengingatkan bahwa JI kemungkinan kuat bakal beraksi kembali. (bata/voa-islam/dari berbagai sumber)


latestnews

View Full Version