Bekasi (voa-islam.com) - Amir Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Abu Bakar Ba'asyir, mengingatkan adanya kemungkinan penangkapan aktifis-aktifis Islam pasca peledakan peledakan Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton pada Jumat (17/7).
"Tidak menutup kemungkinan setelah adanya kasus peledakan ini, pejuang-pejuang Islam akan ditangkap dan dituduh sebagi pelaku pengeboman," katanya usai memimpin unjuk rasa menentang kekerasan di Xinjiang.
Beliau juga menduga bahwa pelaku pengeboman di dua lokasi tersebut dilakukan oleh pihak-pihak yang disebutnya musuh-musuh Islam. Tujuannya agar ada alasan untuk memojokkan, menekan dan menangkap para pejuang Islam. Beliau menambahkan "Kalau musuh Islam, pasti Amerika terlibat,"
"Mereka yang melakukan pengeboman tersebut telah menjadikan Islam sebagai `kambing hitam` dari kasus tersebut," katanya di Solo, Jateng, Jumat lalu.
"Saya menentang keras tuduhan mengenai pengeboman ini ditujukan kepada umat Islam," katanya.
Dia menghimbau kepada semua pihak, termasuk Pemerintah Indonesia, agar berhati-hati dalam menyikapi kasus pengeboman ini.
Dia mengatakan, harus obyektif dalam menyikapi kasus ini, termasuk dalam pengusutannya, sehingga tidak ada kalangan tertentu yang merasa dipojokkan.
"Khusus untuk Pemerintah Indonesia, kami mengharapkan mereka dapat menyikapi hal tersebut dengan memperbaiki sistem pemerintahan di negara ini," katanya
Namun demikian, masih menurut Ba'asyir, tidak tertutup kemungkinan, peledakan dilakukan pihak lain termasuk kelompok muslim yang tidak puas dengan keadaan di Indonesia saat ini. Jika peledakan itu dilakukan oleh kelompok muslim atau yang disebut Ba'asyir sebagai para mujahid maka keputusan itu diambil sendiri oleh pelakunya.
"Karena pemerintahan saat ini tidak menggunakan dasar Islam. Pemerintah ini telah melecehkan hukum Islam. kalau tidak segera disadari, saya khawatir akan ada bencana yang lebih besar lagi," ujarnya.
"Karena pemerintahan saat ini tidak menggunakan dasar Islam. Pemerintah ini telah melecehkan hukum Islam. kalau tidak segera disadari, saya khawatir akan ada bencana yang lebih besar lagi," ujarnya. (Pur WD/voa-islam)