Semarang (voa-islam.com) - Pimpinan Ponpes Ngruki, Sukoharjo, Jateng, Abu Bakar Ba'asyir, geram dengan Abdurrahman Assegaf karena menuding pelaku bom Marriott dan Ritz Carlton adalah alumni Ngruki. Ba'asyir menyebut Ketua Gerakan Umat Islam Indonesia (GUII) itu preman.
"Dia (Abdurrahman Assegaf) bukan habib, tapi preman," kata Ba'asyir usai mengisi pengajian di Masjid Al Ikhlas, Jl Dr Cipto, Semarang, Sabtu (25/7/2009) malam.
Ba'asyir mengaku tidak terima alumni ponpesnya, Nur Sahid, dituduh sebagai pelaku bom Marriott-Ritz. Apalagi pada akhirnya terbukti bahwa Nur Sahid bukan pelakunya.
"Tes DNA membuktikan dia (Nur Sahid) bukan pelakunya. Ya, keliru itu biasa. Nggak apa-apa, asal jujur," katanya.
Karena itu, mantan pimpinan MMI ini menuding Abdurrahman Assegaf yang menyebut alumni Ponpes Ngruki adalah pelaku bom Marriott-Ritz sebagai fitnah besar.
"(Abdurrahman) itu orang jelek dan diduga informan atau orang yang dimanfaatkan kelompok lain," jelasnya.
Tak banyak yang hadir dalam pengajian Ba'asyir di Semarang. Yang hadiri hanya sekitar 40 orang. Menurut panitia, tiap bulan Ba'asyir menyempatkan diri mengisi pengajian di masjid tersebut. (rojul/dtk)