Serang (ANTARA News) - Pemerhati Telematika Roy Suryo mengatakan, penyebaran video porno anak semakin merebak di Indonesia, hal ini menurutnya jelas sangat mengkhawatirkan perkembangan anak di tanah air.
"Dalam satu minggu saja, empat video porno anak terbit yang baru, ini jelas sangat mengkhawatirkan, " kata Roy, usai menjadi saksi pada sidang kasus penari telanjang di Pengadilan Negeri (PN) Serang, Banten,kepada ANTARA, Selasa.
Kalau hal ini terus dibiarkan, maka generasi bangsa Indonesia yang akan datang akan semakin terpuruk, karena manjadi obyek pornografi untuk kepentingan segelintir orang.
"Oleh karena itu, Insya Allah, setelah saya duduk di Senayan nanti (menjadi anggota DPR) saya akan membuat undang-undang yang bisa melindungi anak-anak dari korban pornografi, " tegasnya.
Ia juga meminta agar masyarakat, khususnya orangtua yang memiliki anak yang masih remaja, agar mengawasinya dengan ketat di era teknologi yang serba canggih ini.
Menurut Roy, benda-benda berteknologi tinggi seperti telepon seluler dan komputer kini sudah tidak asing lagi bagi anak-anak usia dini.
Apalagi sudah banyak Sekolah Dasar (SD) yang memperkenalkan teknologi ini kepada murid-muridnya. Tak heran jika anak-anak sekarang rata-rata tidak canggung lagi saat berhadapan dengan gadget modern seperti ponsel, VCD, komputer, bahkan internet.
"Sayangnya kemajuan teknologi ini tidak selalu membawa dampak positif bagi perkembangan anak, dan orangtuanya lah yang perlu mengawsinya, " terangnya.
Sementara mengenai keaksiannya dalam sidang perkara penari telanjang di PN serang,ia mengatakan, bahwa gambar penari telanjang yang dijadikan barang bukti oleh Jakasa Penuntu Umum (JPU) adalah bukan rekayasa.
"Itu bukan rekayasa, itu asli, namun saya hanya sebatas memeriksa keaslian gambar yang ada di HP JPU saja, mengenai pelakunya saya tidak berkompeten, "tukasnya.
Di PN Serang, Roy Suryo menjadi saksi ahli untuk memeriksa keabsahan gambar tarian striptease (telanjang) dihandphone yang dilakukan oleh terdakwa Bunga dan melati, dua gadis SMP asal Kabupaten Lebak dan Cilegon.
Awal Januari 2009 lalu, Kota Cilegon telah digegerkan oleh beredar kabar di salah satu ruangan di New LM telah berlangsung kegiatan tarian stripteas, yang dilakukan dua remaja tersebut
Kabar itu terkuak karena, telah beredarnya rekaman melalui hand phone yang memperlihatkan dua Anak Baru Gede melakukan tarian striptease tanpa busana.
Coba anda simak juga keprihatinan Taufik Ismail akan Budidaya Syahwat Merdeka pada bangsa Indonesia dewasa ini, lihat alamat news berikut ini :