Jakarta (voa-islam.com) - Jasad pria yang tewas dalam penggerebekan di Dusun Beji, Kec. Kedu, Kab. Temanggung, Jawa Tengah, hingga kemarin masih terbaring di RS. Polri Kramat Jari, Jakarta. Jenazah itu belum dishalatkan karena belum ada keluarga yang datang.
Kabar kepastian jenazah itu pun belum ada. Benarkah dia Noordin M Top? Ataukah Ibrohim? Bahkan mucul kabar lagi, dia itu Reno, murid Dr Azhari.
Hasil tes deoxyribonucleic acid (DNA) lah yang akan menentukan, siapa pria yang diduga Noordin M Top tersebut?
Tes DNA belum dilakukan terhadap Arina Rahmah yang diduga istri Noordin. Mereka punya dua anak. "Polisi belum menghubungi keluarga untuk mengenali jenazah," kata Asludin Hatjani, pengacara Arina.
Kesimpangsiuran soal jenazah yang tewas di Beji, antara lain, mencuat lewat munculnya foto di internet. Foto yang memperlihatkan sosok kepala yang terbelah dari belakang kepada hingga depan jidat itu, diklaim sebagai orang yang tewas di Beji.
Keraguan pun mencuat, pasalnya ciri-ciri wajah berbeda dengan Noordin. Antara lain pada bagian Dagu yang lebih lonjong. Ahad sore, orang difoto itu kemudian terkonfirmasi. Dia remaja yang bunuh diri di Gorontalo, beberapa waktu lalu.
Tapi, bukan foto itu saja yang menyebarkan keraguan. Pengamat pun ramai-ramai membantah yang tewas adalah Noordin.
Direktur International Crisis Group (ICG), Sidney Jones, di situs Sydney Morning Herald, berkata, "sepertinya, dia belum mati," katanya.
Tapi Jones mengatakan media tak salah memberitakan Noordin tewas. Pasalnya, kata dia, media pun mendapat konfirmasi dari internal Polri.
Kesangsian juga dikemukakan Kepala Pusat Terorisme dan Kekerasan, Rohan Gunaratna. Bahkan, pimpinan organisasi yang berbasis di Singapura ini mendasarkan analisisnya pada tes DNA. Dia mengklaim telah mendapat data hasil tes DNA.
"Dia (Noordin) belum tewas. Tes DNA membuktikan, jenazah itu bukan Noordin. Namun, Noordin akan terus diburu," katanya kepada Aljazeera.
Mengutip sumber di kepolisian, Aljazeera menyatakan yang tewas di Beji adalan Reno, murid Dr Azhari. Reno adalah ahli pembuat bom yang seangkatan dengan Upik Lawanga.
"Sumber polisi menyatakan sudah melakukan tes. Sumber itu menyangsikan kalau jenazah adalah Noordin M Top," demikian tertulis di Laman Aljazeera.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri, berkata, "kami belum berani menyebutkan siapa dia. Harus dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan harus ada tes DNA," katanya (Republika, 9/8).
Kepala Kepolisian Diraja Malaysia, Tan Sri Musa Hasan, juga belum berani memastikan Noordin tewas. Pihaknya siap membantu Polri melakukan tes DNA dengan keluarga Noordin.
Pengamat militer, Sri Yunanto, meminta Polri mengungkapkan identitasyang dibunuhnya di Beji. "Membuat masyarakat berspekulasi justru mempertaruhkan kredibilitas Polisi."
Yunanto memahami polisi belum memberikan pernyataan resmi karena harus menunggu tes DNA. "Masyarakat kenal Noordin melalui foto. Jadi, seharusnya polisi memperlihatkan wajah jenazah, biar masyarakat yang menilai," katanya. (PurWd/v-i/rpb)