Benar tidaknya jenazah yang tewas di Temanggung, Jawa Tengah adalah Noordin M Top masih menjadi misteri hingga saat ini, sebab banyak orang yang masih meragukan bahwa jenazah tersebut adalah Noordin M Top.
Sejumlah fihak mulai dari pengamat Inteljen terkenal dari CSIS group Sidney Jones, mantan kepala BIN Am Hendropriyono hingga hingga masyrakat umum juga masih di liputi keraguan dan bertanya-tanya, benarkah orang yang di tembak di Temanggung tersebut adalah Noordin M Top.
Keraguan-keraguan itu muncul seirirng dengan belum di publikasikannya hasil tes DNA oleh fihak kepolisian terhadap jenazah tersebut, walaupun sidik jari Noordin, dan juga beberapa sampel DNA, baik dari Arina Herawati dan kedua anaknya (yang di duga polisi sebagai istri dan anak-anak Noordin M Top) maupun dari istri dan anak-anak Noordin di Malaysia telah di ambil, namun hingga kini polisi masih tetap belum memberikan keterangan akan kepastian identitas dari jenazah tersebut.
Berikut ini adalah alasan-alasan keraguan yang beredar, bahwa orang yang tewas tersebut adalah bukan Noordin M Top.
Ketika polisi menanyakan identitasnya, maka orang yang di dalam rumah tersebut menjawab,"Saya adalah Noordin M Top,"
Pertama, Orang di dalam rumah saat di penyergapan oleh polisi menyebutkan namnya sebagai Noordin M Top. Ketika polisi menanyakan identitasnya, maka orang yang di dalam rumah tersebut menjawab,"Saya adalah Noordin M Top,"
biasanya, pengakuan seperti ini adalah sesuatu hal yang umum dari orang-orang yang terlibat dalam suatu jaringan teroganisir, dengan tujuan untuk mengelabui atau melindungi orang lain dalam organisasi tersebut dari penangkapan atau untuk memutus mata rantai organisasi.
Alasan kedua, Orang tersebut sendirian berada di dalam rumah tanpa adanya pengawalan, biasanya dalam sejumlah penggerebekan, Noordin selalu di sertai pengawal atau ada kawan yang menyertainya. Keraguan atas Noordin yang hanya sendirian di rumah tersebut di ungkapkan oleh mantan kepala BIN Am Hendropriyono dan beberapa pengamat lainnya.
Alasan ketiga adalah tidak di temukannya rompi bom bunuh diri atau bahan peledak baik di tubuh maupun rumah tersebut, seperti pernyataan kapolri yang mengatakan bahwa polisi tidak menemukan rompi bom bunuh diri di tubuh orang tersebut. Biasanya Noordin selalu memakai rompi bom bunuh diri untuk mencegah dirinya di tangkap hidup-hidup oleh aparat keamanan. Dan menurut pengakuan seorang mantan anggota Jamaah Islamiyah, rompi bom bunuh diri itu hanya di lepas ketika Noordin mandi dan tidur.
Di samping itu, salah seorang Reprotr sctv pun sehari sebelumnya (kamis-red) sempat mendatangi lokasi penyergapan dan mewawancarai mozahri, sang pemiilik rumah tersebut.
Alasan selanjutnya bahwa lokasi penggerebekan sudah pernah di datangi oleh polisi sebelumnya, artinya lokasi tersebut tidak steril dari pengamantan polisi. Dalam sejarah pelariannya selama 7 tahun, Noordin tidak pernah bersembunyi dua kali di tempat yang pernah ia datangi. Di samping itu, salah seorang Reproter SCTV pun sehari sebelumnya (kamis-red) sempat mendatangi lokasi penyergapan dan mewawancarai mozahri, sang pemiilik rumah tersebut.
Dan terakhir adalah sampai saat ini Kapolri masih belum mengumumkan bahwa jenazah tersebut adalah Noordin M Top, meskipun Kapolri telah mendatangi dan melihat langsung jenazah di lokasi kejadian. Sampai 3 hari setelah penggerebekanpun polisi masih juga belum juga mengumumkan identitas janazah tersebut, padahal polisi telah mendapatkan sampel DNA anak istri Noordin dan juga sidik jari Noordin sendiri. Hal ini berbeda ketika penyergapan yang menyebabkan tewasnya DR. Azahari di Batu Malang tahun 2005 lalu. Pada waktu itu polisi langsung mengumumkan bahwa itu adalah DR. Azahari. (aa/dbs)
gambar : detik.com