Jakarta (voa-islam) Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama yang akan berkunjung ke Indonesia, kemungkinan besar akan menjadi target pengeboman berikutnya oleh kelompok Noordin M Top.
Selain diri Obama, sarana vital milik AS juga akan menjadi target antara. Seperti pusat laboratorium kesehatan Namru di Jalan Percetakan Negara serta Kedubes AS.
"Noordin M Top telah mempersiapkan bom dahsyat menyambut kedatangan Obama," kata Ketua Umum Gerakan Umat Islam Indonesia, Habib Abdurahman Assegaf di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Rabu (12/8/2009).
Menurut Habib kontroversial ini, Noordin bisa jadi telah menyusun rencana matang guna melancarkan aksinya. Mereka selalu melakukan briefing pengeboman sebelum melakukan gerakan. Sejumlah rencana alternatif juga telah disiapkan apabila strategi pertama gagal. "Kelolosan Noordin karena mereka punya agen sensitif yang berada di suatu tempat," ujarnya.
Namun, Habib yakin pihak secret service Presiden Obama juga telah memiliki strategi khusus dalam menangkal ancaman kelompok Noordin di Indonesia. "Tentunya mereka sudah menginventarisir," ungkapnya
Keriting & Berkumis, Penampilan Baru Noordin M Top
Noordin M Top telah mengubah penampilan fisiknya untuk mengelabui polisi yang berjaga di sekitar wilayah perbatasan Yogyakarta dan Jawa Timur. Noordin kini telah mengubah penampilannya dengan rambut poni curly dan selalu membawa cadar.
"Pasti dia sudah mengubah penampilan terbarunya. Perlengkapan yang selalu dibawa dia itu kacamata hitam, topi laken, berjaket, cadar, dan lapisan rompi bom," kata Ketua umum Gerakan Umat Islam Indonesia, Habib Abdurahman Assegaf di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Rabu (12/8/2009).
"Pasti dia sudah mengubah penampilan terbarunya. Perlengkapan yang selalu dibawa dia itu kacamata hitam, topi laken, berjaket, cadar, dan lapisan rompi bom,"
Habib menjelaskan Noordin selalu mengenakan cadar untuk menutup wajahnya saat melalui pemeriksaan petugas yang siaga di perbatasan. "Noordin selalu menggunakan motor lewat perbatasan dan tidak pernah mengunakan teknologi sebagai alat komunikasinya. Dia itu minus teknologi," katanya.
Pergerakan Noordin, sambungnya, selalu menggunakan alat komunikasi informasi melalui anak buahnya yang selalu dikerahkan terlebih dahulu sebelum dia melewati pemeriksaan pengamanan kepolisian.
"Gerakannya itu lewat informasi dari anak buahnya yang selalu duluan (tim advance) sehingga balik lagi dan menginformasikan untuk keamanannya. Tidak pernah lewat telepon ataupun sms," tandasnya. (rojul/voa/okz)