Surabaya (voa-islam) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Departemen Agama (Depag) maupun Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur akan melakukan rukyatul hilal atau melihat bulan untuk menetapkan awal bulan Ramadan 1430 H besok sore, Kamis (20/8).
"Beberapa instansi dari PWNU, Depag maupun MUI Jatim akan bergabung melakukan rukyat di beberapa titik daerah Jatim besok sore," kata Ketua Bidang Fatwa MUI Jatim, KH Abdurrahman Navis kepada detikRamadan, Rabu (19/8/2009).
Navis yang juga menjabat sebagai Wakil Katib Syuriah PWNU Jatim ini mengaku daerah untuk melihat hilal di beberapa titik di Jatim yakni Tanjung Kodok, Madura, Banyuwangi, Pantai Serang, Kabupaten Blitar dan beberapa titik lainnya.
Hasil rukyat besok bisa sama dan bisa berbeda dengan keputusan Muhammadiyah tentang awal Ramadlan.
Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadlan hari sabtu, 22 April 2009.
Untuk mendeteksi bulan, setiap titik terdapat 4 orang atau lebih. Mereka akan membawa teropong dan alat-alat pendeteksi bulan. Setelah mendapatkan hasil dari beberapa daerah, akan dilaporkan ke pengurus syuriah (Pimpinan Tertinggi). Kemudian dilaporkan ke Menteri Agama sebagai bahan sidang isbat dalam menentukan awal Ramadan 1430 H.
Saat ditanya apakah hasil rukyat itu akan sama dengan keputusan Muhammadiyah tentang awal Ramadan, KH Abdurrahman Navis mengaku bisa sama juga bisa berbeda.
"Rukyat kan sesuai sunnah Nabi. Kalau Muhammadiyah sudah menentukan ya tidak apa-apa. Nantinya hasil rukyat juga bisa sama, juga bisa tidak," jelasnya. (PurWD/v-i/detikRamadlan)