Jakarta (voa Islam) – Di bulan Ramadlan aktivitas keislaman meningkat. Kaum muslimin biasanya memenuhi masjid-masjid dan mushala. Di saat itulah, panitia kegiatan Ramadlan, biasanya, mengadakan siraman rohani atau dakwah.
Semaraknya dakwah Ramadan tahun ini, sepertinya, sedikit terganggu. Pasalnya, polisi akan mengawasi kegiatan dakwah terkait isu terorisme. Polisi tak akan segan-segan menindak jika ada pendakwah yang memprovokasi umat. Dan tentunya, para dai akan semakin was-was kalau-kalau isi dakwahnya dianggap sebagi provokasi.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Nanan Sukarna menyatakan, selama Ramadan, polisi akan meningkatkan pengawasan ke penjuru wilayah Indonesia. Pihak kepolisian akan ikut serta masuk ke dalam aktivitas dakwah. Hal ini bertujuan agar polisi dapat memantau langsung kegiatan tersebut. Hal ini karena terorisme masih menjadi momok paling menakutkan.
"Seandainya dakwah berkait dengan provokasi, dengan melanggar hukum, pasti akan ditindak," Jumat (21/8/2009).
Nanan mengatakan,
"Polisi akan mengikuti (aktivitas dakwah), akan menempel lebih terbuka dan terus memantau," kata Nanan.
Nanan mengatakan, operasi ini digelar untuk mengantisipasi adanya perekrutan teroris pada momen Ramadan. (PurWd/v-i/dtk)