Jakarta (voa-islam) – Menanggapi rencana polisi mengawasi kegiatan dakwah di Bulan Ramadlan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) memandangnya tidak perlu. Jika masyarakat ada kecurigaan bisa langsung dilaporkan.
"Saya kira tidak perlu diawasi. Tidak ada seorang mubaligh yang benar akan mengajarkan ajaran keliru seperti orang tertentu memahami ajaran jihad yang keliru. Saya yakin mubaligh menyadari bahwa ajaran agama damai mencari keselamatan," tutur Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Umar Shihab.
"Polisi akan mengikuti (aktivitas dakwah), akan menempel lebih terbuka dan terus memantau," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Nanan Sukarna, Jumat (21/8/2009).
Mubaligh yang benar, selalu menjalankan dakwah ke arah ketenangan, sehingga orang merasakan kesejukan hati.
"Pokoknya prinsip dalam bulan Ramadan kita jaga ketenangan, jangan menimbulkan masalah baru. Dan kita harapkan orang yang punya niat keliru dalam memahami dasar ajaran agama ini tak menyebarkan kesusahan dan penderitaan orang lain," imbaunya.
Umar juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan lingkungan sekitar. Bila ada kecurigaan, jangan main hakim sendiri, agar tidak tidak menimbulkan konflik di tengah-tengah masyarakat.
"Lebih peduli pada lingkungan, kita harapkan semua orang berusaha terutama dalam bulan Ramadan mencari ketenangan dan ketentraman. Tidak main hakim sendiri tetapi diusahakan agar semuanaya menurut jalur yang benar," ujar Umar Shihab.
Jumat kemarin warga yang tinggal di kawasan Cijeruk, Bogor, Jawa Barat membakar 2 buah gubuk yang berada di tengah sawah persis di kaki Gunung Salak. Diduga tempat itu kerap digunakan untuk aktivitas menyimpang.
Umar meminta masyarakat mengerti dan paham betul siapa teroris dan siapa yang bukan. Masyarakat diminta jangan memukul rata sehingga bisa menimbulkan masalah baru.
Mayarakat harus paham betul siapa teroris dan siapa yang bukan. Jangan memukul rata, bisa menimbulkan masalah baru.
"Yang penting orang yang kita curigai segera laporkan ke polisi, jangan main hakim sendiri. Jangan lihat foto serupa kemudian langsung bertindak, percayakan pada polisi," imbuhnya. (PurWD/v-i/Detikcom)