Subang (voa-islam) - Bulan suci ramadhan dijadikan momentum bagi kepolisian untuk memaksimalkan sosialisasi perang terhadap teroris. Kegiatan digelar dalam bentuk tarawih keliling ke setiap masjid-masjid.
Dalam kegiatannya, setiap kapolsek-kapolsek diminta mendatangi masjid untuk mensosialisasikan maraknya aksi teroris dan meminta peran serta masyarakat agar mempersempit masuknya jaringan itu.
"Saya instruksikan seluruh jajaran, terutama Kapolsek-kapolsek untuk menggelar tarawih keliling, sebagai langkah menutup rapat-rapat masuknya jaringan teroris," kata Kapolres Subang, AKBP Sugiyono kepada VIVAnews, Rabu 26 Agustus 2009.
Lebih lanjut, Kapolres menegaskan, aktifitas tersebut sebagai langkah kepolisian untuk lebih dekat kepada masyarakat. Dengan demikian, tidak ada lagi perasaan sungkan dari Masyarakat untuk berkoordinasi dengan kepolisian.
"Sehingga, jaringan-jaringan teroris bisa diantisipasi sedini mungkin, karena masyarakat dan polisi semakin dekat," tuturnya.
Sebelumnya, lewat pernyataan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna, pada Jumat 21 Agustus lalu, polisi berencana mengawasi kegiatan dakwah selama Ramadlan untuk mencegah aksi terorisme. Tapi, rencana itu mendapat protes keras dari ormas dan lembaga Islam, seperti MUI, FUI, FPI, Muhammadiyah, dan lainnya. (PurWD/vivanews)