View Full Version
Rabu, 26 Aug 2009

Al-Chaidar: Jibril Tak Terlibat Pemboman

Jakarta (voa-islam) - Mohammad Jibril, Pemilik situs arrahmah.com diyakini tidak terlibat dalam pemboman di Hotel JW Marriot-Ritz-Carlton 17 Juli lalu. Penangkapan Jibril disinyalir  lebih kepada materi pemberitaan arrahmah.com yang selalu membela tersangka teroris.

"Ini sengaja kelihatannya untuk menjerumuskan arrahmah, karena pemberitaan selama ini," analisis pengamat terorisme, Al-Chaidar saat dihubungi detikcom, Rabu (26/8/2009).

Penangkapan Jibril disinyalir  lebih kepada materi pemberitaan arrahmah.com yang selalu membela tersangka teroris.

Saat ditanya peranan Jibril yang diungkap Polisi terkait pendanaan luar negeri, Chaidar secara tegas membantahnya. "Saya kira nggak (terkait), dia menjalankan bisnisnya untuk bisnisnya sendiri," tandasnya.

Penetapan Buron Teroris

Penetapan buron teroris kepada Mohamad Jibril oleh polisi juga dinilainya janggal. Jibril tidak 'menghilang' seperti pelaku teroris lainnya tapi ditetapkan sebagai buron.

"Dia ada di kantornya tenang-tenang saja, kenapa buron?" ujar  dosen FISIP Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Aceh, ini.

Chaidar menjelaskan, langkah polisi yang menangkap Jibril beberapa jam setelah ditetapkan buron sangat tidak masuk akal. Polisi dinilai telah mengalami disorientasi dalam upaya pemberantasan terorisme.

Polisi dinilai telah mengalami disorientasi dalam upaya pemberantasan terorisme, dengan mengaitkan kesana-kemari.

"Saya melihat telah ada disorientasi yang salah karena sejak peledakan JW Marriot polisi terus mengaitkan ke sana kemari," imbuh peneliti Darul Islam yang pernah bergaul dengan kalangan Jamaah Islamiyah (JI) ini.

Orientasi Polisi

Menurut Al Chaidar, penangkapan Mohamad Jibril oleh polisi sengaja dilakukan untuk mengungkap jaringan teroris lebih luas. Jibril dianggap mempunyai relasi kuat dengan jaringan internasional.

"Jibril itu orangnya memang punya jaringan luas dengan siapa saja, jadi kelihatannya sengaja (polisi untuk membongkar)," kata pengamat terorisme Al-Chaidar.

Menurut Chaidar, hal yang wajar jika Jibril memiliki relasi yang luas karena profesinya sebagai jurnalis media Islam yaitu arrahmah.com. Relasi tersebut tidak bisa dijadikan polisi sebagai dasar kalau Jibril terlibat aksi teroris.

"Saya rasa tidak bisa polisi mencurigai begitu saja, jangan mencurigai umat Islam terlalu luas," jelasnya.

Polisi menetapkan Jibril sebagai buronan teroris teranyar pada Selasa (25/8/2009) siang kemarin. Ia diduga terkait pendanaan luar negeri dalam jaringan teroris.  Namun dua jam setelah itu, Jibril diambil paksa saat pulang menuju rumahnya di Pamulang.

Penetapan DPO ini aneh, sebab Jibril sering muncul di depan polisi berpakaian preman, namun tidak pernah diciduk dan tak pernah dicari di rumah atau kantornya.

Penetapan DPO ini dinilai aneh sebab Jibril sering muncul di depan polisi berpakaian preman, namun tidak pernah diciduk dan tak pernah dicari di rumah atau kantornya. Pada Selasa malam, kantor arrahmah.com digeledah polisi dan sejumlah CPU disita. (PurWD/V-i/Dc)


latestnews

View Full Version