Jakarta (voa-islam) – Abu Jibril bersama 10 orang anggota Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) mendatangi Mabes Polri. Mereka ingin bertemu Mohamad Jibril, anak Abu Jibril sekaligus anggota MMI yang ditangkap atas dugaan keterlibatan dalam dana aliran teroris.
Bagi Abu Jibril ini adalah kedatangan yang ke tiga kalinya ke Mabes Polri untuk memastikan keberadaan Mohamad Jibril. Abu Jibril sangat ingin bertemu anaknya itu supaya kekhawatirannya terobati. Soalnya dia masih menyangka anaknya itu diculik. Jangan-jangan diapa-apain?
"Dia mau melihat anaknya benar tidak ada di Mabes Polri. Apakah Jibril dalam keadaan sehat dan tetap bepuasa di bulan Ramadan, bulan yang sangat dirindukan oleh anaknya," kata Koordinator LBH Muslim, Haryadi Nasution, Kamis (27/8/2009).
Pada kedatangan sebelumnya, Abu Jibril juga tidak bisa bertemu anaknya. Dia hanya menitipkan pakaian, obat, dan peralatan mandi.
Abu Jibril hanya mendapatkan keterangan bahwa anaknya kini tengah berada di suatu tempat. Namun dia tidak tahu tempat mana yang dimaksud. "Dari Kaden (Anggota Densus 88) dikatakan tidak bisa bertemu karena masih disuatu tempat," ujar Abu Jibril.
Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) yang menyertai Abu Jibril mendatangi Mabes Polri ingin menanyakan langsug kepada Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) perihal penangkapan Jibril.
Ketua MMI Irfan S Awwas yang juga paman Jibril ini mengatakan, pihaknya ingin menanyakan langsung kepada Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) perihal penangkapan Jibril.
"Dia bagian dari anggota mujahidin. Kita ingin menanyakan ke Kapolri status DPO Jibril, penahanannya, dan sekaligus ingin bertemu," ujar Irfan, Kamis (27/8/2009).
Namun hingga kini, rombongan Abu Jibril dan MMI masih diarahkan ke Bareskrim.
Mohamad Jibril "diculik" Selasa (25/8) dalam perjalanan dari kantornya di Bintaro menuju rumahnya di Pamulang, hanya 2 jam setelah pengumuman Polri bahwa dia diduga terlibat pendanaan terorisme dari luar negeri. (PurWD/Dtk)