Jakarta (voa-islam) - Situs Arrahmah.com kemarin malam digeledah Mabes Polri terkait dugaan keterlibatan Mohamad Jibril atas aksi terorisme Tanah Air. Namun, sejumlah pendukung situs tersebut menolak jika media online itu dikatakan sarang teroris.
"Arrahmah tidak berkaitan dengan terorisme. Hal itu harus dibuktikan kalau jihad dianggap terorisme dan terorisme dianggap jihad maka itu intimidasi. Polisi harus klarifikasi," kata amir Majelis Mujahidin Indonesia, Irfan S Awwas di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/8/2009).
Lebih lanjut Irfan mengaku heran kalau memang dasarnya situs Arrahmah, kenapa baru ditangkap saat ini. "Jika itu yang terjadi itu sudah berapa tahun Arrahmah, kenapa baru sekarang, seharusnya ditindak sejak lama," tuturnya.
"Jika itu yang terjadi itu sudah berapa tahun Arrahmah, kenapa baru sekarang, seharusnya ditindak sejak lama," tutur Irfan S Awwas, Pimpinan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI).
Majelis Mujadin yang berjumlah sepuluh orang dari Yogyakarta, Solo, Jakarta, Semarang datang ke Mabes Polri ingin bertemu dengan Mohammad Jibril. "Kami ingin bertemu dengan Mohamad Jibril yang ditahan karena dikaitkan dengan terorisme," katanya.
"Harapan utama kita dibebaskan sebelum jelas kesalahannya. Seseorang itu ditangkap perbuatan apa yang dilakukan. Sementara Jibril, tindakan apa yang dilakukan sehingga dia disebut sebagai teroris. Itu yang diklarifikasi," jelas Irfan.(PurWD/Oz)