Sukoharjo (voa-islam) – Kata Al-Ghuraba, yang artinya orang-orang yang asing, mulai disebut-sebut media setelah penangkapan Mohamad Jibril yang diduga terkait jaringan teroris yang meledakkan Hotel Marriott dan Ritz Carlton pada Jumat 17 Juli lalu. Jibril pernah bergabung dalam organisasi Al-Ghuraba' ketika belajar di Pakistan.
Al Ghuroba merupakan kelompok studi mahasiswa Indonesia dan Malaysia di Pakistan. Salah satu anggotanya adalah Gun Gun Rusman Gunawan, adik Hambali. Dalam persidangan pada 2004, Gun Gun dianggap terbukti membantu pengaturan pendanaan dari Al Qaeda di Pakistan untuk pengeboman di Indonesia.
Di Sukoharjo, Jawa Tengah, ada sebuah perusahaan jamu yang bernama Al-Ghuroba'. Namanya sama dengan nama organisasi di Pakistan yang diduga terkait tindakan terorisme di Indonesia.
Perusahaan jamu Al-Ghuraba' merasa perlu memberikan klarifikasi pada masyarakat, khawatir dikaitkan dengan jaringan teroris tersebut. Karena gencarnya pemberitaan tentang terorisme dan perburuan jaringannya semakin meningkatkan kecurigaan terhadap segala sesuatu yang ada hubungannya dengan terorisme.
Menurut pemilik pabrik jamu, Widodo, perusahaannya telah menggunakan nama Al Ghuroba sejak tahun 1994. "Tidak terkait sama sekali dengan aktifitas apapun dengan organisasi Al Ghuroba Pakistan dan cabang-cabangnya, maupun petingginya," kata Widodo, dalam rilisnya yang diterima VIVAnews, Selasa 1 September 2009.
Kata Widodo, perusahaannya didirikan untuk memproduksi dan mendistribusikan produk-produk herbal, yang akhirnya jadi produsen jamu yang didistribusikan di seluruh Indonesia. Perusahaan ini sudah memiliki ijin dari Dinas Kesehatan Jawa Tengah.
"Pihak kami Perusahaan Jamu Al-Ghuroba’ tidak mendukung terorisme, Alhamdulillah kami telah mendaftarkan nama Al-Ghuroba’ ke Dirjen HAKI melalui jasa Indopaten di kota Solo," kata Widodo.
Ditambahkan dia, Al-Ghuroba' justru menentang setiap tindakan teror yang mengatas namakan Islam ataupun jihad. Bahkan, Al-Ghuraba'menyatakan mendukung seluruh kegiatan Polri dan TNI dalam pemberantasan terorisme.
"Dengan adanya press release ini, kami berharap seluruh pihak tidak gegabah menyamakan antara Perusahaan Jamu Al-Ghuroba’ dan segenap aktifitasnya dengan Al Ghuroba yang sedang marak diberitakan oleh media massa akhir-akhir ini," tambah Widodo. (PurWD/vivanews)